Riri: Yang Muda Anti Korupsi!

Riri: Yang Muda Anti Korupsi!

BENGKULU, BE - Setelah memberikan dukungan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI untuk menyelamatkan sumber daya alam Indonesia dari pengemplang pajak negara, Senator Belia asal Bengkulu, Riri Damayanti John Latief, kembali menunjukkan komitmennya ikut serta dalam pencegahan pemberantasan korupsi. Ia pun mengimbau kepada seluruh generasi muda di Bengkulu untuk terlibat aktif dalam kampanye ini. Imbauan tersebut dicetuskan Riri John Latief dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Harian Radar Bengkulu di Universitas Muhammadiyah Bengkulu Kampus III, kemarin (5/5/2015). \"Saya mengapresiasi kegiatan seminar nasional ini yang melibatkan banyak kalangan anak muda dan perempuan, basis kelompok yang menjadi konsituen terbesar saya. Bagi saya, dari kalangan anak-anak muda dan perempuan inilah pencegahan korupsi harus dimulai agar gerakannya ke depan berlaku efektif.\" kata anggota Komite II DPD RI ini ketika angkat bicara. Kepada seluruh pejabat pemerintahan yang hadir, termasuk kalangan akademisi, tokoh adat, cerdik pandai, agamawan, insan media, Riri mengimbau agar kegiatan sosialisasi pencegahan korupsi dapat dilaksanakan secara massif di seluruh lapisan masyarakat. \"Pemberantasan korupsi memang harus dengan sinergisitas semua pihak. Semua dari kita harus bergandengan tangan. Dan lebih penting dari itu, pengertian mengenai betapa jahatnya perbuatan korupsi ini jangan hanya berhenti disini, tapi harus menjangkau seluruh pelosok-pelosok negeri,\" tegas buah hati Hj John Latief dan Leni Haryati SE MM ini. Sementara Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Drs M Ghufron MM MSi menukaskan, pencegahan korupsi senafas dengan perintah Rasullullah SAW. Ia mengimbau bila ada para peserta yang hadir melihat adanya perbuatan korupsi, dapat mencegahnya dengan tangan, atau dengan lisan, atau dengan do\'a. \"Mungkin untuk mencegahnya dengan tangan, serahkan kepada saya yang memiliki kekuasaan. Kaum agamawan, cerdik cendikiawan dan para ustadz mencegahnya dengan lisan. Jangan hanya dengan berdo\'a. Repot kita kalau hanya berdo\'a,\" pesannya. Lebih lanjut Kapolda berujar, ia akan terus mengawal komitmen anti korupsi bahkan dari tubuh institusinya sendiri. Komitmen ini ia awali dengan memberikan sanksi tegas bilamana ada gratifikasi dalam rekrutmen anggota Kepolisian di Provinsi Bengkulu. \"Ketika saya masuk kesini, hanya satu yang saya harapkan. Bisa dipercaya. Jangan harap ada suap dalam rekrutmen polisi! Laporkan kepada saya kalau ada yang minta uang untuk masuk polisi. Bisa jadi langsung kita coret. Jangan pernah ajak saya korupsi. Hasilnya, mereka yang kita rekrut bisa kerja serius ketika saya kirim misalnya ke daerah rawan jalur Bengkulu-Lubuk Linggau. Kini terbukti, orang bisa melewatinya dengan santai,\" paparnya. Sementara Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Bengkulu, Wito SH MHum, menyampaikan, ia tak akan pernah pandang bulu dalam memberantas korupsi. Menurut Wito, korupsi bisa terjadi karena adanya kesempatan dan jabatan. \"Dalam kasus Bansos, saya pelototin habis Pemkot. Karena kita harus mencegah, akhirnya tidak berbasis kinerja. Semua usulan harus melalui kepala daerah. Ada tidak evaluasi yang melibatkan SKPD. Ada tidak kepada TAPD,\" urainya. Diskusi sendiri berlangsung dinamis. Para peserta, terutama para pelajar dan mahasiswa, diberikan kesempatan untuk bertanya. Umumnya pertanyaan yang diajukan seputar adanya jaminan dari aparat hukum bahwa penegakkan hukum bisa dimulai dari aparat hukum yang bersih. Dipandu oleh mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Dr H Khairil MPd, ikut serta sebagai narasumber diantaranya Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu Bambang Himawan dan dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Ahmad Husni SH MA. (rls/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: