Bolos Musrenbang, Wawali Berang

Bolos Musrenbang, Wawali Berang

\"Wawali

BENGKULU, BE - Pemerintah Kota Bengkulu menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Daerah Kota Bengkulu tahun 2016. Kegiatan ini bertujuan untuk menentukan arah kebijakan prioritas dan sasaran pembangunan daerah tahun 2016 mendatang. Setidaknya ada beberapa program yang menjadi skala prioritas, yakni infrastruktur dasar perkotaan, pemerataan dan peningkatan pelayanan bidang kesehatan dan pendidikan serta reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntable, ketertiban umum dan pembenahan kesejahteraan dan perlindungan lanjut usia, ibu dan anak. Kegiatan itu dipusatkan di aula Bappeda Kota Bengkulu itu dibuka oleh Gubernur Bengkulu melalui asisten II Pemerintah provinsi, Edy Waluyo. Gubernur melalui Asisten II menuturkan, pemerintah Provinsi Bengkulu akan mengalokasikan anggaran yang diperuntukkan revitaslisasi RSUD Kota Bengkulu. Jika pada tahun 2014 lalu telah mengucurkan anggaran senilai Rp 8 miliar, maka tahun depan lebih ditingkatkan dengan harapan pemerintah kota dapat melakukan pembenahan di beberapa sektor. Kegiatan rutin tahunan itu dihadiri lurah, camat dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemda kota. Sayangnya saat berlangsungnya kegiatan, sejumlah pejabat banyak yang bolos. Dari 67 lurah, yang hadir hanya 43 orang, satu camat diwakilkan dan sisanya para kepala SKPD.Bahkan Wakil Walikota Ir Patriana Sosialinda yang hadir di pertengahan kegiatan itu, meminta agar seluruh pihak terkait harus hadir dan meminta kepada Sekretaris Kota Bengkulu, mengabsen para pejabat yang tidak hadir. \"Saya minta mereka yang tidak hadir dicatat. Saya mau apa yang menjadi keluhan masyarakat disampaikan di sini,\" katanya. Sayangnya apa yang menjadi harapan itu sirna, sejumlah pejabat justru sebagian kabur dari kegiatan tersebut, hingga memancing emosi petinggi kota itu. \"Semua lurah, camat dan SKPD tidak ada yang pulang, suruh lurah dan camat bicara persoalan permasalahan mereka, di ruang Musrenbang ini,\" tegasnya. Wajar saja, beber perempuan yang akrab disapa Mbak Linda ini, jika pembangunan di Kota Bengkulu tidak berjalan mulus. Bahkan sejumlah infrastruktur dan drainase banyak mampet, hal ini karena tidak adanya perencanaan yang matang. Perempuan yang akrab disapa Linda ini menegaskan, pembangunan harus memiliki perencanaan dan pengembangan pembangunan. \"Ada perencanaan nggak kita ini soal jalan, berikut pengembangan pembangunan? Itu harus punya dulu,\" ujarnya. Ia melihat pembangunan jalan dan drainase di kota sudah banyak yang struk, dimana-mana mampet,drainase antara aliran yang satu dengan aliran lainya tidak konek dengan pembuangan, \" Sampai kapanpun, kalau ini tidak dijawab ya jawabanya banjir itu lah jawabanya, terkecuali topografi nya diubah, \" terangnya. Persoalan ini, lurah dan camat harus bicara di musrembang ini, bukan malah pulang, camat begitu juga ngomong atas persoalan yang dihadapi masyarakat, \" ini masalah yang dihadapi masyarakat, ngomong disini, jangan diam saja, masa ngomong di keluarga kita saja tidak berani, apalagi ngomong di luar, \" sindirnya. Di Musrenbang inilah kata Linda, perencanaan itu dilakukan untuk mufakat. Ini perlu dilakukan, karena keuangan daerah Pemda kota sangat sedikit, sehingga masih butuh bantuan anggaran dari pemerintah provinsi, \" Banyak piti apo, kalo kito tau sebabnya, kito tahu persoalan, kito tahu kebutuhan dana. Kemano kita minta tolong ke pemda provinsi dan ke pusat, jadi perencanaan akan terarah, \" ujarnya dengan logat Bengkulu. Pun begitu, mbak Linda mengapresiasi pembangunan kota Bengkulu juga mendapat kucuran dari pusat melalui dana APBN ditahun 2015, sebesar Rp 102.955.188.000.Sementara anggaran yang berasal dari pemerintah provinsi Rp 84.291.077.000. Diharapkan, pemerintah kota Bengkulu bersama masyarakat memantau secara seksama pelaksanaanya sehingga mendapat hasil yang optimal. (247)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: