Festival Ogoh-ogoh Meriah
ARGA MAKMUR, BE - Menyambut perayaan hari raya nyepi, kemarin (21/3) ribuan umat Hindu di Kabupaten Bengkulu Utara (BU) mengikuti festival Ogoh-ogoh di Arga Makmur, Bengkulu Utara (BU). Sedikitnya 5 Ogoh-ogoh raksasa yang siap diarak oleh 5 banjar/suku umat hindu yang ada di BU. Yakni, Banjar Rama Agung, Sumber Agung, Kuro Tidur, Tanjung Raman dan Tanjung Agung. Perayaan tersebut tak hanya umat Hindu saja yang mengikuti, tapi Bupati Dr Ir H M Imron Rosyadi MM MSi turut menghadiri acara lomba ogoh-ogoh dalam rangka menyambut Nyepi tersebut. Selain itu, para FKPD dan SKPD BU juga turut hadir. \"Pemerintah menjamin pelaksanaan pemeluk agama, karena itulah Pemerintah Daerah BU akan selalu konsisten untuk bisa mengamankan dan menghormati bagi umat hindu BU yang sedang merayakan hari rayanya,\"kata Imron dalam sambutannya. Ditambahkannya, sejak 1983 hari raya nyepi dimasukkan dalam hari libur nasional. Hal itu tentunya, agar umat Hindu bisa khusuk dalam melaksanakan ibadahnya. Pihaknya dalam hal ini mengucapkan selamat merayakan hari raya nyepi untuk umat hindu yang ada di BU. \"Desa Rama Agung ini memang desa yang unik, sebab di desa ini semua umat beragama hidup berdampingan dan damai,\" imbuhnya. Selain itu, tempat peribadatannya juga berdampingan, seperti Pura berdampingan dengan gereja, tidak jauh dari gereja ada pula masjid. Namun, meskipun demikian, antara satu dengan yang lainnya tidak pernah cekcok.Karena itulah, pihaknya sangat bersyukur saat menjadi bupati, kerukunan umat beragama di BU sangat terjamin. Sementara itu, tokoh agama umat Hindu BU, Made Astawa yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik BU mengatakan, festival ogoh-ogoh tersebut merupakan kedua kalinya. Sebab festival baru diadakan sejak tahun 2014 lalu. Ogoh-ogoh merupakan suatu simbol makhluk halus yang suka menganggu manusia di bumi. Karena itulah, dalam festival ini, setelah ogoh-ogoh ditampilkan dan di arak, maka ogoh-ogoh tersebut akan dibakar. \"Kita berharap untuk kedepannya, kegiatan festival ini akan bisa lebih meriah lagi, bukan hanya di kabupaten, tapi bisa ke tingkat provinsi,\" pungkas Made.
Satukan Umat Beragama SEMENTARA ITU, pawai Ogoh-ogoh di Arga Makmur juga menjadi sarana menyatukan ribuan umat berbagai agama. Tanpa memandang suku dan agama, mereka turut mengarak Ogoh-ogoh dengan rute Pura lalu ke Kantor Pos, Bundaran dan terakhir ke Pura. Setelah salat Jumat, ribuan orang memadati Pura yang terletak di Desa Rama Agung, Arga Makmur. Mereka mengelilingi ogoh-ogoh berukuran lebih dari tiga meter yang menjadi bagian ritual Tawur Agung Kesanga umat Hindu. Tanpa dikomando masyarakat yang menonton kegiatan peribadatan hening saat umat Hindu melantunkan doa. Suasana kembali riuh ketika sejumlah seniman kesenian unjuk kebolehan meramaikan acara menyambut Hari Raya Nyepi itu. Dan seperti dihipnotis kerumunan massa ini mengikuti arak-arakan ogoh-ogoh yang menempuh jarak sekitar 2 Kilometer. Seluruh warga yang dilintasi arak-arakan menyambut pawai itu dengan berdiri di depan rumah. \"Anak saya bahkan minta ikut pawai ke Pura,\" kata Rahma salah satu warga yang beragama Islam yang telah menanti Ogoh-ogoh lewat di depan rumahnya. Menjelang ogoh-ogoh di arak, Kerumunan massa terus merangsek memadati halaman Pura yang tidak terlalu luas. Mereka tak henti memuji kemegahan Ogoh-ogoh yang menyerupai raksasa hasil karya umat Hindu. Bahkan banyak pula masyarakat yang mengabadikan foto dengan Ogoh-ogoh, sebelum Ogoh-ogoh diarak.(927)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: