Melihat Bisnis Beras BUMD Rena Sklawi, Harga Tetap Disaat Harga Beras Meroket

Melihat Bisnis Beras BUMD Rena Sklawi, Harga Tetap Disaat Harga Beras Meroket

\"Ari, Beberapa waktu terakhir harga beras sedang meroket tak terkecuali di Rejang Lebong. Naiknya harga beras tersebut terjadi merata, baik di tingkat distributor maupun pengecer. Namun tidak halnya dengan yang dilakukan BUMD Rena Skalawi yang bergerak dalam bidang pengemasan pemasaran beras asli Rejang Lebong. Apa alasan pihak manajemen tetap mempertahankan harga disaat harga beras meroket? Berikut laporannya; ARI APRIKO, Rejang Lebong MESKI beberapa minggu terakhir harga beras lokal dan luar daerah di Kabupaten Rejang Lebong mengalami kenaikan, namun hal tersebut tidak terjadi pada beras yang di kemas dan di pasarkan oleh BUMD Rena Skalawi. Menurut Direktur BUMD Rena Skalawi, Okta Firdawan SPt, hingga saat ini pihaknya masih menggunakan harga lama dalam memasarkan beras dalam kemasan beras Curup tersebut. Hingga saat ini, harga jual beras kemasan produksi BUMD Rena Skalawi masih Rp 120 ribu untuk kemasan 10 Kg. Harga tersebut sama baik untuk beras yang berasal dari rimbo Recap maupun dari Talang Benih. \"Bagi kami yang terpenting adalah kualitas, dengan harga tetap ini diharapkan pelanggan kami tetap setia dengan beras asli Rejang Lebong ini,\" ungkap Okta. Menurut Okta, di balik meroketnya harga beras saat ini banyak pebisnis maupun pelaku usaha beras yang saling berebut untuk mendapatkan stok beras dari petani, namun dengan pendekatan yang mereka lakukan kepada petani, ia mengakui pihaknya tidak kesulitan untuk mendapat stok beras. \"Pelayanan dan kualitas tetap kami utamakan meski dengan menggunakan alat manual dan anggaran yang belum ada,\" terang Okta Terkait dengan pemasaran yang mereka lakukan, Okta mengakui bila dalam satu bulannya pihaknya mampu memasarkan beras hingga lebih dari 1 ton. Namun menurut Okta pihaknya mengaku siap memasarkan beras hingga 8 ton dalam satu bulannya, namun saat ini pihaknya masih terkendala dengan masalah permodalan. Karena hingga saat ini penyertaan modal dari Pemkab Rejang Lebong memang belum dikucurkan. \"Saat ini kita belum memiliki keuntungan yang signifikan, karena modal belum turun dengan modal yang ada kemarin sehingga baru bisa memasarkan beras sekitar 1 ton dalam sebulannya. Terkait dengan penyertaan modal pada tahun 2015 ini, Menurut Okta pihaknya mendapat kucuran dana sebesar Rp 500 juta. Dana tersebut rencanya selain akan digunakan untuk modal pembelian stok beras juga akan digunakan membeli peralatan pemisah beras dan berbagai alat yang dibutuhkan. \"Dengan bertambahnya modal kita nanti, kita berharap penjualan kita bisa meningkat dan bisa memberikan kontribusi bagi daerah Rejang Lebong ini,\" harap Okta. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: