Harga Beras ‘Meroket’ Disperindagkop Belum Beraksi
KOTA MANNA, BE – Saat ini warga Bengkulu Selatan (BS) resah akibat harga beras yang terus melambung tinggi. Warga pun khawatir, terancam kelaparan lantaran tidak cukup uang untuk membeli beras. Disatu sisi Pemda BS dalam hal ini Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) BS belum ada langkah menekan harga beras tersebut. “Saat ini kami masih sibuk mempersiapkan perayaan HUT BS, jadi kami belum bisa melakukan operasi pasar,” kata Kadisperidagkop BS, H Darmin SE melalui Kabid Perdagangan, Isran Kasiri SIP Msi, Senin (2/3). Dikatakan Isran, dari pantauan petugasnya di lapangan, saat ini harga sudah di atas harga normal. Bahkan sebagian pedagang sudah menjual dengan harga Rp 35 ribu per kulak. Namun pihaknya belum bisa berbuat banyak untuk menekan harga pasar. Namun, setelah perayaan HUT BS nanti tuntas, Isran mengatakan, pihaknya memastikan akan mengggelar operasi pasar. Oleh karena itu terlebih dahulu pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak gudang Bulog untuk memastikan apakah stok beras mencukupi untuk menggelar operasi pasar ini. “Kalau tahun 2012 lalu, operasi pasar tidak bisa kami gelar lantaran stok beras di gudang bulog terbatas, begitu juga untuk tahun ini. Jika nanti hasil koordinasi kami ke pihak gudang, ternyata persediaan beras kosong, maka operasi pasar pun tidak bisa digelar. Operasi pasar bisa digelar jika stok beras di gudang bulog mencukupi,” demikian Isran. Sementara itu, Ibu Wiwid (38), warga Kelurahan Ibul mengeluhkan harga beras yang terus merangkak naik. Dia khawatir kedepannya tidak bisa membeli beras dan harus menahan rasa lapar lantaran uang tidak cukup untuk membeli beras. “Padahal belum lama ini di BS musim panen padi, namun beras tetap saja naik harganya, kalau seperti ini terus bisa saja kami sekeluarga tidak bisa makan lagi akibat tidak mampu membeli beras,” keluh Ibu Wiwid yang mengaku suaminya hanya bekerja sebagai buruh bangunan.(369)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: