Sebelum Mutasi, Diduga Ada Pejabat Setorkan Uang
BENGKULU, BE - Mutasi yang dilakukan Gubernur H Junaidi Hamsyah, kemarin, diduga diwarnai dengan aksi sogok-menyogok untuk mendapatkan jabatan strategis yang dilakukan oleh pejabat yang terkena mutasi. Dan uang sogokan tersebut diduga diberikan kepada oknum yang mengaku sebagai suruhan atau orang dekat gubernur. Saat menyampaikan pengarahan usai melantik pejabat tersebut, Gubernur Junaidi secara mengejutkan melontarkan pernyataan agar pejabat yang sudah menyerahkan uang kepada oknum tertentu tersebut untuk menagihkannya kembali. \"Saya perlu tegaskan, silakan anda tagih kembali uang anda, jika sebelum mutasi ini ada yang sudah terlanjur setor-menyetor,\" tegas Junaidi dengan nada marah. Ia mengatakan bahwa apapun alasannya ia tidak suka dengan cara tersebut, karena ia benar-benar komitmen untuk menciptakan birokrasi yang bersih tanpa diwarnai dengan perbuatan yang tidak benar. \"Kepala siapa anda menyetornya, silakan ambil kembali. Saya tidak suka seperti itu, uang yang didapat dengan cara halal pun belum tentu berkah, apalagi dengan cara yang tidak benar seperti ini,\" bebernya. Gubernur pun menginstruksikan penerima uang itu untuk segera mengembalikan kepada pemiliknya dengan cara baik-baik. Jika hal itu bisa dilakukan, maka masalah tersebut tidak sampai ke inspektorat atau kepada dirinya sendiri. \"Segera selesaikan dengan baik-baik, jangan sampai masalah ini sampai kepada inspektorat apalagi sampai kepada saya. Apapun dalilnya, tidak saya benarkan tindakan itu,\" tutupnya. Dibagian lain, Kepala Bidang Pengembang Karir Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bengkulu, Drs H Tarmawi MSi mengaku tidak mengetahui adanya setor-menyetor uang sebelum mutasi itu digelar. \"Kalau memang ada, itu diluar pengetahuan saja dan kepada siapa mereka menyetorkan uang saya juga tidak tahu. Tanya saja dengan Baperjakat,\" ungkapnya. Pelaksana tugas (Plt) Asisten III, Fauzi SH saat konfirmasi juga mengetahui adanya tindakan setor-menyetor tersebut. \"Saya sama sekali tidak tahu, siapa yang menyetor dan kepada siapa mereka menyetor uang itu, saya tidak tahu. Kalaupun ada, uang itu harus dikembalikan karena Pak Gubernur sama sekali tidak menyukai perbuatan seperti itu dan beliau akan marah besar, jika hal itu benar-benar ada,\" terangnya. (400)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: