Wagub Letakkan Batu Pertama Musala Depkum HAM
BENGKULU, BE - Wakil Gubernur Bengkulu Sultan B Najamudin pagi kemarin (10/2) melakukan peletakan batu pertama pembangunan Musala di kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM Bengkulu. Dalam kesempatan itu, Wagub mengapresiasi pembangunan Musala tersebut, sebab Kepala Kanwil Depkum dan HAM Bengkulu saat ini dijabat oleh Dewa Putu Gede yang notabenenya bukan orang muslim. \"Walapun dia ini non muslim, tapi sangat mendukungan pembangunan musala ini. Keinginan beliau luar biasa, atas nama pribadi dan pemerintah Provinsi Bengkulu menyambut baik pembangunan musala ini, karena kantor ini dibangun 1988, baru sekarang peletakan batu pertama pembangunan musalanya,\" kata Sultan. Sultan pun meminta agar pembangunan musala tersebut tidak terlalu lama, melainkan harus selesai dalam tahun ini. Jika mengalami keterbatasan anggaran, ia pun menyarankan agar seluruh karyawan/ti di lingkungan dan jajaran Kanwil Depkum dan HAM menyumbang minimal Rp 10 ribu perbulannya. \"Jangan sampai 2 tahun pembangunan musala ini. Karena jumlah PNS yang ada disini beserta jajarannya hampir 1000 orang, jika setiap orangnya menyumpang Rp 10 ribu perbulannya, maka pembangunan musala ini sudah selesai dalam waktu 1 tahun, sedangkan wagub hanya tambah dikit-dikit saja sesuai dengan kapasitas wakil gubernur,\" ungkap sambil tertawa. Sultan juga menyebutkan bahwa keberadaan musala tersebut sangat dibutuhkan, musala itu merupakan bagian yang tak terpisahkan agar karyawan/ti Depkum dan HAM meningkatkan ibadahnya. \"Ibadah ini erat kaitannya dengan integritas dan kapasitas dalam meningkatkan kinerja. Saya berharap musala ini membuat pegawai Depkum dan HAM bisa beribadah dengan kusyuk dan setelah itu dapat menjalankan tugas dengan baik,\" harapnya. Sementara itu, Kakanwil Depkum dan AHM yang diwakili Kepala Divisi Pelyanan hukum dan HAM, Sukamta SH MH mengatakan, pihaknya tetap membuka kesempatan yang sebesar-besaarnya kepada masyarakat luas yang ingin menyumbang untuk pembangunan musal tersebut. Hal ini dikarenakan anggaran pembangunannya hanya mengandalkan dari inpaq dan sedekah. \"Penggunannya nanti bukan hanya untuk pegawai disini, tapi siapapun boleh menggunakan termasuk masyarakat baik yang dalam perjalannan maupun yang berada disekitar sini,\" tuturnya. Ketua Panitia Pembangunan Musala, Sulfi Azhar SH MH mengungkapkan bahwa untuk membangun musala yang berukuran 10x10 meter tersebut pihaknya membutuhkan anggaran sebesar Rp 277,5 juta, sedangkan anggaran yang sudah tersedia hanya Rp 37,5 juta dan masih kekurangan anggaran sebesar Rp 239 juta. \"Sumber dana berasal dari inpaq dan sedekah para pegawai serta jajaran, seperti lapas dan kantor imigrasi. Selain itu, kita juga mengharapkan dari masyarakat dan sumber lainnya yang halal dan tidak mengikat,\" bebernya. Disela-sela pelatakan batu pertama pembangunan musala itu juga diisi dengan siraman rohani oleh ustadzah Nurul Fadilah tentang manfaat bersedekah.(400)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: