Guru PAUD Menjerit
BENTENG, BE - Ratusan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Bengkulu Tengah menjerit. Pasalnya anggaran yang disedikan pemerintah daerah (Pemda) untuk kesejahteraan para guru, sangat minim. Hal itu terungkap saat Komisi I DPRD Bengkulu Tengah, menggelar hearing dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) kemarin (2/2). Wakil ketua Komisi I Ir Sucipto mempertanyakan kebijakan yang dilakukan oleh Dikbud, yang tidak menyediakan anggaran untuk Paud dalam APBD 2015. Kondisi tersebut dapat dikhawatirkan para guru Paud tidak dapat menjalankan kegiataannya dengan baik. \"Saya juga minta diklarifikasi mengenai keluhan guru Paud, kenapa anggarannya minim,\" tanya Sucipto. Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan H Meizuar SH mengatakan, untuk anggaran Paud disediakan dari bantuan Provinsi. Tetapi ia berjanji akan menyediakan pos anggaran untuk Paud dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahanan nanti. \"Tadi dewan juga sudah berjanji akan siap bantu untuk dana Paud dalam APBDP nanti,\" tutur Meizuar. Menurut Meizuar, seluruh guru termasuk guru Paud di Bengkulu Tengah harus menjalankan tugasnya sebaik-baik mungkin. Mengenai persoalan kesejahteraan jangan dipikirkan. \"Kalau kesejahteraan guru Paud, biarkan saya dan bapak bupati yang mengursinya. Jalankan tugas sebaik mungkin saja,\" pinta Meizuar. Dalam hearing tersebut, Dikbud juga menjelaskan mengenai tidak meratanya penempatan guru. Bukan persalan pimpinan tidak tegas ataupun lemahnya pengawasan yang dilakukan. Persoalan kurang meratanya guru dimasing-masing sekolah disebabkan oleh jam mengajar. Tanpa menjelaskan secara rinci, Meizuar mengatakan bahwa para guru tersebut banyak yang mengajar dibeberapa sekolah karena mengejar jam belajar untuk sertifikasi. (320)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: