300 Hektar Sawah Dikeringkan
ARGA MAKMUR, BE- Sekitar 300 hektar lahan sawah di Desa Tanjung Agung Palik Kecamatan Tanjung Agung Palik, Bengkulu Utara (BU) untuk sementara waktu akan dialih fungsikan untuk menanam palawija seperti jagung dan kedelai. Pasalnya, sayuran irigasi sekunder untuk mengairi persawahan tersebut tahun ini akan dilakukan perbaikan. \"Sekitar 300 Ha lahan persawahan di Tanjung Agung Palik akan kita keringkan, karena ada pembangunan irigasi. Paling tidak pembangunan tersebut memakan waktu 4 bulan,\" kata Kepala Dinas Pertanian dan Pertenakan BU Santoso BSc SPKp. Ditambahkannya, untuk perbaikan irigasi sekunder dilahan persawahan tersebut akan diperbaiki pada bulan Februari 2015. Karena itulah, agar lahan persawahan tidak kosong dan petani tidak memiliki pendapatan. Pihak pemerintah Kabupaten BU memberikan bibit palawija, Kacang Kedelai dan jagung pada para petani. Sehingga, selama 4 bulan, petani tetap terbantu dengan adanya hasil dari palawija. \"Alih fungsi lahan ini hanya sementara, selama masa perbaikan irigasi. Sedangkan untuk bibitnya akan kita bagikan pada kelompok tani,\" ujarnya. Selain memberikan bibit palawija pada petani di Tanjung Agung Palik tersebut, Dinas Pertanian dan Peternakan BU juga memiliki program lain. Yakni dipertengahan tahun 2015 ini akan memberikan bibit kencur untuk para petani. Pemberian bibit kencur ini telah di alokasikan sejak tahun 2013-2014. Dengan hal ini berarti, pemerintah BU sangat serius dalam mengatasi permasalahan ekonomi petani dengan serius. \"Untuk kedepannya, kita yakin petani kencur di BU ini akan meningkat taraf hidupnya, dan untuk kebutuhan bibit kencur itu sendiri tidak perlu lagi didatangkan dari uar BU. Dan harapannya, BU sudah siap menjual bibit kencur,\"ungkapnya. Sementara itu, Bupati BU Dr Ir H M Imron Rosyadi MM MSi sangat menyetujui akan hal ini, sebab pemerintah presiden Joko Widodo memang memiliki program. Untuk satu kabupaten menanam 1500 Ha untuk kedelai. \"Jika memang menanam kdelai terlalu banyak, mungkin bisa menanam jagung separuhnya, yang kita takutkan jika seluruhnya menanam kedelai, maka untuk pemasarannya juga akan kesulitan,\" jelas bupati. (927)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: