Rejang Lebong Waspada DBD

Rejang Lebong Waspada DBD

CURUP, BE- Memasuki awal tahun 2015 ini, kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) cukup tinggi. Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Kesehatan Rejang Lebong, selama bulan Januari ini sudah ada 31 warga Rejang Lebong terkena DBD.

\"Curah hujan yang tinggi ini membuat nyamuk penyebar DBD berkembang biak dengan cepat, sehingga banyak masyarakat kita yang terkena DBD,\" ungkap Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong Akhmad Juli melalui Kasi Pemberantasan Penyakit Menular Dinkes RL, Nunung Tri Mulyanti, SKM, MM.

Nunung juga mengakui, bahwa angka penderita penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti lebih tinggi dari tahun 2014 lalu. Namun menurut Nunung tingginya kasus DBD ini bukan hanya terjadi di Rejang Lebong, namun hampir merata diseluruh Indonesia

\"Awal tahun ini memang cukup tinggi, biasanya penderita sebanyak itu data kita selama 6 bulan,\" tambah Nunung.

Menurut Nunung, penyebaran DBD di Rejang Lebong pada awal tahun 2015 ini merata diseluruh Kabupaten yang ada di Rejang Lebong. Namun, yang paling banyak yakni di kawasan Perumnas kecamatan Curup tengah dan Kota curup yang dianggap sebagai perumahan padat penduduk. Bahkan, dalam satu keluarga, ada 4 orang sekaligus yang terserang DBD.

\"Ada satu keluarga dan empat orang dalam satu keluarga tersebut terkena DBD, dan alhamdulilah sampai saat ini masih bisa ditangani, upaya menjaga kebersihan merupakan salah satu upaya mengantisipasi penyakit ini,\"ungkapnya.

Dalam memuntus mata rantai penyakit ini, Nunung mengajak seluruh masyarakat Rejang Lebong untuk menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta melakukan 3 M Plus. Karena menurut Nunung tanpa ada bantuan dan kesadaran masyarakat, penyakit ini akan sulit diberantas terlebih bila masyarakat hanya mengandalkan dinas kesehatan.

\"Kita terus melakukan sejumlah kegiatan pencegahan dan pengobatan, namun karena keterbatasan dana dan personil, kita tidak bisa mengakomodir semuanya oleh karena itu peran serta masyarakat kami harapkan,\" harap Nunung.

Lebih lanjut ia menjelaskan salah satu yang bisa dilakukan masyarakat untuk memutus mata rantai penyakit ini yaitu dengan giat melakukan kegiatan kebersihan misalnya dengan kegiatan jumat bersih.

\"Kegiatan pengasapan atau fogging tidak akan mampu memutus mata rantai penyakit DBD, namun dengan menjaga kebersihan lingkungan maka mata rantai akan terputus,\" tegas Nunung. (251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: