Alih Fungsi Terus Terjadi

Alih Fungsi Terus Terjadi

\"Ari, CURUP, BE - Seiring dengan perkembangan jaman dan bertambahnya penduduk di Kabupaten Rejang Lebong, kegiatan alih fungsi lahan terus terjadi dari waktu ke waktu.  Menurut Kepala Dinas Pertanian Rejang Lebong, Ir Redha Kusmartono, angka alih funsgi lahan di Kabupaten Rejang Lebong terbilang tinggi.  Dimana menurut Redha dalam satu tahunnya ada sekitar 25 hingga 50 hektar lahan beralih fungsi. Alih fungsi lahan yang terjadi tersebut, bukan dalam kegiatan konsumtif saja seperti pembangunan pemukiman. Namun, alih fungsi lahan juga pada bidang produktif seperti menjadi lahan palawija seperti menanami sawah dengan sayur-sayuran. \"Masalah alih fungsi ini memang tidak bisa kita hentikan. Mengingat jumlah penduduk kita yang semakin bertambah sementara luas wilayah kita tidak bertambah,\" tambah Redha. Lebih lanjut Redha menjelaskan, untuk alih fungsi lahan dari sawah menjadi perkebunan, menurut Redha hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor.  Salah satunya buruknya infrastruktur penunjang seperti irigasi. Dengan kondisi sawah yang kering tersebut tentunya masyarakat akan mencari alternatif untuk memanfaatkan lahannya. Namun menurut Redha, dalam menyikapi terus terjadinya alih fungsi lahan tersebut, pihaknya mulai mencari solusi-solusi terbaik sehingga ketahanan pangan di Kabupaten Rejang Lebong bisa terjamin. \"Beberapa program telah kita lakukan untuk mensiasati alih fungsi lahan ini. Diantaranya peningkatan produktifitas dan penambahan intensitas penanaman,\" tambah Redha. Untuk peningkatan produktifitas, beberapa progam akan mereka lakukan. Program-program tersebut diantaranya menyiapkan benih yang berkualitas, teknik pemberian pupuk yang berimbang, perbaikan irigasi serta peningkatan SDM petani yang ada di Rejang Lebong.  Untuk peningkatan SDM ini sendiri pihaknya akan bekerjasama dengan Badan Penyuluhan Perikanan Pertanian Peternakan dan Kehutanan (BP4K) Rejang Lebong. Karena menurut Redha yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan petani adalah BP4K. \"Dengan adanya program peningkatan produktivitas ini diharapkan bisa menigkatkan produksi petani bila sebelumnya dalam satu hektar hanya menghasilkan 4 ton sekarang bisa menjadi 6 ton,\'\' jelas Redha. Sementara itu untuk intensitas penanaman yang dimaksud, yaitu dengan meningkatkan jarak tanam. Dimana  bila sebelumnya hanya ditanami sekali dalam setahun, maka sekarang bisa dua atau tiga kali dalam setahunnya. \"Dengan program-program seperti itu ketahanan pangan kita tertap terjaga, karena kita tidak bisa menghentikan laju pertumbuhan penduduk ini,\" jelas Redha. (251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: