Kekuatan Balon Gubernur Masih Berimbang

Kekuatan Balon Gubernur Masih Berimbang

BENGKULU, BE - Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Dr H. Khairil menilai, sejumlah bakal calon Gubernur  Bengkulu yang sudah muncul ke permukaan saat ini, semuanya memiliki kekuatan yang setara dan belum ada satu balon pun yang memiliki kekuatan atau kelebihan mencolok dibandingkan dengan balon lainnya.

Para Balon yang dinilai masih memiliki kekuatan yang berimbang itu adalah Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah, Wakil Gubernur Sultan B Najamudin, Bupati Mukomuko Ichwan Yunus, Bupati Bengkulu Utara Dr Imron Rosyadi, Bupati Kepahiang Dr Bando Amin C Kader, Bupati Rejang Lebong Suherman dan Bupati Musirawas Ridwan Mukti.

Sedangkan 2 balon lainnya, seperti Dosen Universitas Diponegoro Hj Dwi Agustienti dan Ketua Dewan Penasihat DPD PDIP Provinsi Bengkulu Dadang Mishal Yotfie Suud dinilai masih membutuhkan upaya keras untuk mengenalkan diri kepadanya masyarakat. Sebab, selama ini kedua balon tersebut belum begitu dikenal oleh berbagai lapisan masyarakat.

\"Rasa ke 7 calon yang sebagian besar menjabat sebagai Bupati itu sudah cukup populer dan sudah berpengalaman memimpin. Selain itu masyarakat juga sudah mengetahui track recordnya masing-masing, karena semuanya sudah 2 periode menjadi bupati. Lain halnya dengan balon incumben Gubernur Junaidi dan Sultan B Najamudin, yang baru kali ini menjadi pimpinan tertinggi di Provinsi Bengkulu,\" ungkap mantan Rektor UMB ini kepada BE, kemarin.

Ditinjau dari segi kinerja, Khairil juga mengaku para balon yang tampil tersebut khususnya yang saat ini menjabat sebagai kepala daerah dan wakil kepala daerah, juga memiliki kekuatan yang sama. Meskipun secara fisik memang tidak banyak yang terlihat yang menonjol.

\"Kalau kinerja dibidang fisik mungkin belum begitu kelihatan, contohnya  dimasa kepempinan Gubernur Junaidi sekarang. Tapi perlu diketahui bahwa pembangunan itu tidak hanya fisik saja, melainkan pembangunan manusia dan  lainnya. Selanjutnya silahkan rakyat yang menilainya mana yang sudah berhasil dan mana yang belum,\" terangnya.

Khairil juga mengaku, kekuatan balon saat ini berimbang karena masing-masing memiliki basis dukungan, memiliki keunggulan dan kelebihan masing-masing. Tinggal lagi upaya mereka untuk mendapatkan simpati dari rakyat saat pencoblosan nanti.

Dari sisi kesukuan, menurut Khairil suatu tidak boleh dianggap remeh, karena kesukuan dan  kekerabatan masyarakat di Provinsi Bengkulu ini masih sangat kuat. Jika calon pemimpin lahir dari suku yang sama, tidak menutup kemungkinan pilihan masyarakat akan terpecah atau harus rela berbagi dukungan.

\"Yang penting itu adalah rakyat harus cerdas memilih untuk mendapatkan pemimpin yang tepat membangun Bengkulu. Karena Bengkulu ini sangat potensial tinggal lagi bagaimana pemimpin mengelolanya dengan mengutamakan kepentingan rakyat,\" paparnya.

Diakuinya, Bengkulu membutuhkan pemimpin yang memiliki politikal wil dan politikal action yang berorientasi kepada kepentingan dan kesejaheteraan masyarakat. Selain itu, Bengkulu juga membutuhkan pemimpin yang mampu memimpin, menggerakkan birokrasi, eksekutif dan masyarakat untuk percepatan pembangunan di Provinsi Bengkulu ini.

\"Saya belum bisa menentukan siapa yang memenuhi kriteria itu, silahkan masyarakat yang menilainya. Tapi suatu yang perlu diwaspadai masyarakat adalah semua calon mengaku hebat, masyarakat jangan terjebak dan tertipu,\" urai Dosen UMB ini.

Khairil menjelaskan, ia memprediksi money politik akan mewarnai Pilgub mendatang bila tidak ada upaya yang sungguh-sungguh dari semua lini, mulai dari masyarakat, kandidat, penyelenggara Pemilu, dan media massa untuk menggentikannya.

\"Masyarakat jangan berharap banyak pemimpin itu akan bekerja mengutamakan kepentingan rakyat jika proses pemilihannya masyarakat rela menjual suaranya. Karena, jika seorang calon sudah banyak mengeluarkan biaya, maka hal utama yang dipikirkannya setelah terpilih adalah bagaimana untuk mengembalikan modal yang habis saat pencalonan tersebut. Makanya masyarakat harus sadar dan hentikan  money politik itu,\" pungkasnya.(400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: