Balon Gubernur Mulai Melobi

Balon Gubernur Mulai Melobi

Operasional Partai Rp 10 M BENGKULU, BE - Hampir semua bakal calon Gubernur Bengkulu yang sudah mendaftar dan menjalani fit and proper test di Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPD PDIP) Provinsi Bengkulu, mulai melancarkan aksinya dengan melobi tim 8 yang melakukan penjaringan partai tersebut.  Hal itu dilakukan para balon kemungkinan besar dikarenakan sudah pesimis tidak akan mendapatkan dukungan dari PDIP yang memiliki 7 kursi di DPRD Provinsi Bengkulu. Sebab, kandidat balon Gubernur yang mendaftarkan diri adalah orang-orang hebat seperti Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamyah, Wakil Gubernur Sultan B Najamudin, Bupati Bupati Kepahiang Dr Bando Amin C Kader, Bupati Bengkulu Utara Dr Imron Rosyadi, Bupati Musirawas Dr Ridwan Mukti, Bupati Mukomuko Ichwan Yunus, Bupati Rejang Lebong Suherman, Ketua Dewan Penasihat DPD PDIP Dadang Mishal Yotfie Su\'ud dan Dosen Univestitas Diponegoro Hj Dwi Agustienti SH SpN. Sekretaris DPD PDIP sekaligus anggota tim 8 penjaringan balon Gubernur PDIP, Ismail Saleh SE tak menampik adanya lobi-lobi dari para kandidat balon gubernur tersebut. Hanya saja, ia mengaku masih sebatas lobi-lobi agar mendapatkan dukungan dari PDIP, dan belum ada yang menjanjikan siap memberikan uang. \"Memang sudah banyak yang berusaha dan melobi kita, tapi yang menawarkan uang belum ada,\" kata Ismail Saleh kepada BE, kemarin. Diakuinya, lobi-lobi tersebut ada yang langsung disampaikan oleh balon gubernur, namun juga ada dilakukan oleh tim suksesnya. Mendapati lobi-lobi tersebut, pihaknya tidak bisa memastikannya, karena yang menentukan siapa yang diusung oleh PDIP nantinya bukan kewenangan DPD, melainkan kewenangan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) yang diketahui langsung Megawati Soekarno Putri. \"Itu baru sebatas minta tolong agar mendapatkan dukungan, dan yang bersangkutan siap berkomitmen terhadap partai. Yang mengarah ke upaya memberikan uang atau menyogok belum ada, kalaupun ada pasti akan kita tolak karena PDIP ini tidak bisa dibeli dengan uang,\" ungkapnya. Senada juga disampaikan anggota tim 8 lainnya yang juga Wakil Ketua DPD PDIP Bidang Politik dan Hubungan Antar Lembaga, Lin Sukarman SE. Diakuinya, lobi-lobi yang dilakukan kandidat memang sudah gencar, namun hal tersebut disambut oleh pihaknya dengan dingin. \"Kami tidak bisa menjanjikan kepastian, karena keputusan bukan ditangan kami. Sehingga menanggapi permintaan para balon itu, kami hanya menjawab akan berusaha memperjuangkan,\" ujarnya. Ditanya mengenai materi fit and proper test yang dilakukan secara tertutup setiap balon, Lin mengaku banyak hal yang ditanya pihaknya, mulai dari visi dan misi, keseriusan memenangkan Pilgub, persiapan tim, koordinasi dengan partai lain hingga ke persiapan anggaran untuk menggerakkan mesin partai dan massa. Sebab, menggerak mesin partai saja, Lin Sukarman mengaku paling tidak membutuhkan anggaran mencapai Rp 10 miliar. Sedangkan untuk menggerakan tim dan kampanye, paling minim membutuhkan anggaran Rp 10 hingga Rp 30 miliar untuk satu putaran. \"Kita berpedoman kepada calon DPRD provinsi yang duduk pada Pemilu 2014 lalu, rata-rata perorangnya menghabiskan uang antara Rp 750 juta hingga Rp 1 miliar dengan sistem kampanye secara bersama-sama dengan partai. Sedangkan untuk Pilgub diperkirakaan biaya operasional partai membutuhkan Rp 1 miliar untuk satu kabupaten/kota, sedangkan kita ada 10 kabupaten/kota berartai paling tidak membutuhkan uang Rp 10 miliar, bahkan bisa lebih karena sesuai dengan kondisi saat ini,\" paparnya. Mantan Anggota DPRD Provinsi Bengkulu ini mengaku, anggaran operasional menjadi salah satu materi fit and proper test tersebut. Karena PDIP tidak menginginkan Cagub yang diusungnya kehabisan anggaran di tengah jalan, sehingga menyebabkan mesin partai dan pengerahan masa tidak bisa dijalankan dengan maksimal. 3 Kandidat Fit and Proper Test Sementara itu, setidaknya ada 3 Balon Gubernur yang menjalani fit and proper test di Sekretariat DPD PDIP Provinsi Bengkulu, kemarin. Ketiganya adalah Dosen Universitas Diponegoro Hj Dwi Agustienti SH SpN pada pukul 10.00 WIB, Bupati Rejang Lebong H. Suherman SE MM, dimulai pukul 14.00 WIB dan Dadang Mishal Yotfie Suud dimulai pukul 16.00 WIB sore kemarin. Diwawancara usai tes, Dwi Agustienti mengaku optimis mendapatkan dukungan PDIP. Sebab, menurutnya ia adalah kader PDIP. Selain itu, sebagai kader juga memiliki komitmen yang kuat untuk memperjuangkan aspirasi PDIP jika diberikan amanah menjadi Gubernur Bengkulu 5 tahun kedepan. \"Saya membawa visi Menuju Bengkulu Sejahtera dengan misi membangun Bengkulu berbasis tri sakti Bung Karno,  berdaulat di bidang politik, berdikari dibidang ekonomi dan berkepribadian di bidang kebudayaan,\" ungkapnya. Sekretaris DPD PDIP, Ismail Saleh mengapresiasi sekaligus memberikan nilai positif bagi PDIP. Sebab hingga saat ini baru Dwi Agustienti yang merupakan kandidat dari kalangan perempuan. \"Ini merupakan nilai plus bagi yang bersangkutan karena sebagai satu-satunya kandidat perempuan, tapi untuk mendapatkan dukungan dari PDIP belum bisa kita putuskan,\" ujarnya. Suherman Paparkan Visi dan Misi Di bagian lain, bupati Rejang Lebong Suherman memaparkan visi dan misinya saat fit and proper tes tersebut. Setidaknya ada 3 misi yang dijalankannya jika mendapatkan dukungan dari PDIP dan diberikan amanah menjadi Gubernur Bengkulu. Ketiganya adalah Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur yang layak dan memadai, Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, Produktif dan Berdaya Saing serta Memanfaatkan Sumber Daya Alam untuk Kemandirian Ekonomi. \"Kalau berbicara mengenai misi dan visi, dasarnya adalah mencerdaskan masyarakat, pembangunan infrastruktur, Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam. Mengenai insfrastruktur, kita tahu bagaimana kondisi jalan, jembatan dan irigasi kita saat ini. Sebagian besarnya dalam kondisi rusak, dan ini menjadi perhatian serta PR bagi saya,\" ungkapnya. Selain itu, Suherman juga berkomitmen untuk melaksanakan program Presiden Jokowi berupa mencetak sawah baru. Hal ini dikarenakan sebagian besar masyarakat di Provinsi Bengkulu adalah berprofesi sebagai petani, sedangkan lahan kosong masih cukup luas. Ditanya mengenai komitmennya terhadap PDIP jika mengusungnya, Suherman mengaku tidak akan mengecewakan partai tersebut. Sedangkan Wakil Gubernur yang disyaratkan dari PDIP, Suherman meminta PDIP sendiri yang mencari kader terbaiknya, sedangkan ia siap menerima siapapun kader PDIP tersebut. \"Calon Wagub, saya sepenuhnya serahkan ke PDIP siapa yang terbaik,\" imbuhnya. Untuk mendapatkan dukungan dari partai karena PDIP tidak bisa mengusung Cagub sendiri, hari ini Suherman akan melamar dua partai sekaligus, yakni Nasdem dan Demokrat.   \"Saya besok (hari ini,red) akan mendaftar ke Nasdem dan Demokrat,\" imbuhnya sembari mengatakan bahwa tim silumannya sudah lama bergerak sejak beberapa waktu lalu. Dadang Optimis Sementara itu, salah satu kandidat yang mengikuti seleksi Balon Gubernur melalui PDIP, Dadang Mishal Yotfie Suud mengaku optimis mendapatkan dukungan dari parati berlambang moncong putih itu. Namun ia akan mengikuti semua proses seleksi, meski ia sendiri menjabat sabagai Ketua Dewan Panasihat DPD PDIP Provinsi Bengkulu. \"Kita ikuti prosesnya, kalau komitmen terhadap partai tidak perlu diragukan karena saya sendiri kader dan sudah berjuang membesarkan partai. Terkait persiapan seperti tim dan operasiona, saya tidak berani mendaftar kalau tidak siap,\" ungkapnya. Dadang juga berencana akan mendaftar ke parpol lain untuk mengusungnya. Salah satu partai yang diliriknya adalah Nasdem. \"Dalam waktu dekat ini saya akan mendaftar ke partai lain, dan yang menjadi prioritas adalah partai yang berkoalisi pada Pilpres lalu, seperti Nasdem, PKB dan partai lainnya,\" pungkasnya. (400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: