Harga Sembako Masih Tinggi

Harga Sembako Masih Tinggi

ARGA MAKMUR, BE - Harga kebutuhan pokok di Pasar Purwodadi Kabupaten Bengkulu Utara (BU) masih tetap tinggi meski pemerintah telah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) per 1 Januari 2015. Pantauan di lapangan, harga Sembako tanpa terpengaruh sama sekali dengan penurunan harga BBM. Bahkan ada komoditas seperti telur mengalami kenaikan dari harga Rp 1.000 per butir menjadi Rp 1.200 per butir. Untuk harga kebutuhan pokok beras mengalami kenaikan Rp500 per kilogram menjelang tahun baru, seperti beras dengan kualitas rendah dari Rp 10 ribu menjadi Rp 10.500 per kilogram. Kemudian minyak goreng curah masih tetap tinggi Rp 12ribu per kilogram, gula pasir Rp12 ribu per kilogram, tepung terigu Rp8 ribu per kilogram. Begitu juga dengan komoditas kebutuhan dapur seperti cabai rawit masih tetap tinggi mencapai Rp 60 ribu per kilogram. Cabai merah Rp 80 ribu per kilogram, cabai hijau Rp 30 ribu per kilogram. Kemudian bawang merah Rp 24 ribu per kilogram dan bawang putih Rp 20 ribu per kilogram. Sedangkan untuk daging ayam Rp 38 ribu per kilogram dan daging sapi Rp 100 ribu per kilogram. \"Pasokan barang yang kami jual masi stok lama, makanya tidak ada penurunan harga,\" kata Mina (30), salah seorang pedagang sembako. Ditambahkannya, untuk harga barang dari distributor, pihaknya juga belum tahu. Sebab, ia masih ada stok lama dan belum mengambil barang baru. Namun, biasanya jika ada penurunan harga, Distributor akan memberi tahu terlebih dahulu, tapi saat ini belum ada. \"Harapan kita, harga sembako ini bisa stabil lagi, kalau mahal seperti sekarang berdampaknya juga pada kita rakyat kecil,\" ungkap Mina. Hal senada juga diungkapkan oleh Cici pedagang lainnya. \"Kenaikan harga-harga kebutuhan pokok tersebut sudah berlangsung lama sejak kenaikan harga BBM kemarin. Dan sekarang belum ada penurunan harga,\" tuturnya. Sementara itu, Anggi salah seorang ibu rumah tangga menyebutkan, penurunan harga BBM tidak memberikan pengaruh terhadap harga-harga kebutuhan pokok. \"Kalau harga-harga barang sudah naik, mana mungkin lagi ikut turun. Malah ada barang yang tambah naik,\" ungkapnya. (927)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: