Tol Laut Solusi Pelayaran Biaya Tinggi

Tol Laut Solusi Pelayaran Biaya Tinggi

Dari Orientasi Wartawan Maritim Indonesia (1)

\"DENDIForum Wartawan Maritim Indonesia bekerjasama dengan PT Pelabuhan Tanjung Priok menggelar seminar orientasi Wartawan Maritim dari berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Grand Cempaka Resort and Convention Jalan Raya Puncak Km 17 Cipayung Bogor, Selasa (16/12) kemarin. Kegiatan tersebut bertujuan memberikan pengetahuan tentang kemaritiman terhadap wartawan, sebab kemaritiman ini erat kaitannya dengan Program Presiden Joko Widodo pembangunan Tol Laut. DENDI SUPRIADI, Bogor

MERESPON program Presiden Joko Widodo menyangkut pembangunan Poros Maritim Nasional atau Tol Laut dan penyelenggaraan short sea shipping, maka seluruh pelabuhan laut di Indonesia akan dilakukan perbaikan, baik dengan meningkatkan infrastruktur, maupun pelayanan terhadap pengguna jasa pelabuhan. Dan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dirancang sebagai pelabuhan induk terbesar, sedangkan pelabuhan lainnya seperti Pelabuhan Belawan di Medan, Tanjung Perak di Surabaya, dan Pelabuhan Ujung Pandang di Sulawesi Selatan akan dijadikan pelabuhan besar untuk membantu pelabuhan Induk, Tanjung Priok. Hal disampaikan Muhammad Thohir mewakili Menteri Perhubungan dan Direktur Jenderal Perhubungan Laut dalam seminar orientasi Wartawan Maritim tersebut.

\"Konsep Tol Laut pada dasarnya adalah penyelengaraan angkutan laut secara tetap dan teratur (linier) yang menghubungkan pelabuhan-pelabuhan dari Sumatera hingga ke Indonesia bagian timur,\" kata Thohir.

Menurutnya, menghubungkan pelabuhan-pelabuhan tersebut menggunakan kapal-kapal berukuran besar sehingga diperoleh berbagai manfaat dan keuntungan besar, seperti harga per satuan barang menjadi lebih rendah.  \"Koridor Tol Laut ini dirancang menjadi tulang punggung dan jaringan pelayaran dokemstik untuk pergerakan dari Indonesia Bagian Barat menuju Indonesia Timur,\" jelasnya. Selain itu, tujuan Tol Luat juga untuk mengurangi arus kepadatan lalu lintas pada ruas jalur utara Pulau Jawa dan menekan konsumsi BBM untuk angkutan barang. Dengan adanya Tol Laut tersebut menjadikan trayek kapal singkat untuk mendukung distribusi ekonomi dan kegiatan bongkar muat di Pelabuhan. \"Untuk mewujudkan hal tersebut, diharapkan antara stakeholder terkait seperti Pemerintah Daerah, Otoritas Pelabuhan dan Operator Pelabuhan bersinergi. Jika tidak, maka pembangunan poros maritim nasional tersebut sulit terealiasi,\" ungkapnya.

Diakuinya, ada beberapa hal yang harus dipenuhi oleh pemerintah daerah pihak pengelola pelabuhan untuk menunjang program tersebut, yakni menyediakan infrastur jalan dan jembatan atau akses menuju pelabuhan yang memadai, pasokan listrik cukup, pelabuhan harus bagus, dan akses transportasi udara juga baik. \"Jika 4 faktor ini sudah terpenuhi, maka program itu akan berjalan karena investor masuk dengan mudah. Karena investor adalah pemakai jasa terbesar disektor pelabuhan laut,\" urainya. Sementara itu, Direktur Utama PT Pelabuhan Tanjung Priok, Ary Hendrianto menyampaikan kesiapan Pelabuhan Tanjung Priok dijadikan induk dari semua pelabuhan yang ada di Indonesia. Hanya saja, menurutnya, Pelabuhan Tanjung Priok sendiri juga masih memerlukan pembenahan dan peningkatan sarana dan prasarana. \"Kami memproyeksikan, di dalam semua wilayah kolam pelabuhan Tanjung Priok bisa kapal bersandar. Selain itu, untuk menghindari kepadatanan kapal, sejauh ini sudah tersedia 3 terminal, dan pemisahannya jelas mana terminal petikemas dan barang baik yang berasal dari dalam negeri atau domestik maupun barang-barang dari luar negeri,\" sampainya. \"Selama ini sering tumpang tindih, maka kedepan tidak ada lagi,\" imbuhnya. Tidak hanya Pelabuhan Tanjung Priok, pelabuhan-pelabuhan lainnya juga dituntut demikian, tak terkecuali Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: