Nelayan Minta Jokowi Bangun Break Water
BENGKULU, BE - Sejumlah nelayan yang tergabung dalam Kerukunan Nelayanan Kelurahan Pasar Bengkulu bersepakat untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada Presiden RI Joko Widodo yang dijadwalkan akan datang ke Bengkulu. Alih-alih melakukan aksi demonstrasi, mereka berniat menyampaikan aspirasi secara langsung secara damai. Demikian disampaikan Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Pasar Bengkulu, Amir Hamzah, dalam hearing bersama Komisi II DPRD Kota Bengkulu, kemarin. Amir menyampaikan tingginya gelombang laut Samudera Hindia saat ini telah mengancam eksistensi warga Pasar Bengkulu. Kondisi ini dapat dilihat dengan semakin terancamnya keberadaan Jalan Pariwisata yang menghubungkan Sungai Hitam dengan Pasar Bengkulu, Jalan Negara Lintas Barat, Terminal Sungai Hitam dan Universitas Bengkulu akibat abrasi laut yang terus menerus terjadi. \"Bila pengamanan gelombang ini dibangun, bukan hanya warga yang bisa terselamatkan. Ini juga akan membantu pelaku usaha bidang kelautan khususnya yang bertonase 5-10 GT berlabuh di Sungai Bengkulu dan memfungsikan kembali PPI (Pelabuhan Pendaratan Ikan) di kawasan kami,\" sampainya. Ia menjelaskan, Sungai Bengkulu saat ini terus mengalami pendangkalan. Dengan adanya pendangkalan tersebut, nelayan mengalami kesulitan untuk memasuki kawasan muara Sungai Bengkulu menuju PPI Pasar Bengkulu. Akibatnya, PPI menjadi mati. Padahal, nelayan yang ingin bergantung di PPI Pasar Bengkulu ini cukup banyak yang tersebar di beberapa kelurahan seperti Beringin Raya, Kampung Bali, Tengah Padang, Kebun Ros, Pondok Besi, Malabero, Sumur Meleleh, Kebun Keling, Berkas dan Lempuing. \"Karena kita sadar APBD Kota Bengkulu terbatas untuk membangun ini, makanya kita berharap bantuan dari pemerintah pusat. Kita sudah mengajukan hal ini kepada Kepala Balai SDA Bengkulu Kementerian Pekerjaan Umum RI. Bila keinginan warga ini diakomodir, kami optimis Pasar Bengkulu dapat menjadi pusat kegiatan ekonomi kelautan seperti yang pernah terjadi di masa yang lampau,\" ungkapnya. Ketua Komisi II DPRD Kota, Suimi Fales SH MH, memberikan apresiasi atas usulan 5 warga Kota Bengkulu yang datang kepada mereka. Ia pun merasa prihatin dengan adanya pendangkalan terus menerus yang terjadi atas Sungai Bengkulu. \"Bagi kami ini memang sangat bermanfaat. Silakan disampaikan kepada presiden. Beliau pasti membawa menteri terkait sehingga usul ini dapat direalisasikan. Terus terang saja, selama ini APBN tidak turun karena PPI disana tidak bisa difungsikan,\" sampainya. Selain Suimi, ikut serta anggota Komisi II DPRD Kota lainnya, yakni Heri Ifzan, H Imran Hanafi SE, Sutardi SH dan Hamsi AMd. Hearing ini awalnya digagas untuk mengklarifikasi pernyataan dewan yang mengusulkan pembangunan Tambang Galian Golongan C di kawasan Muara Sungai Bengkulu. Namun setelah hearing, disadari bahwa hal tersebut hanya miskomunikasi semata. (009)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: