Disnakprov Bengkulu Klaim Cuma 100 Itik Mati

Disnakprov Bengkulu Klaim Cuma 100 Itik Mati

BENTENG, BE - Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Keswan) Provinsi Bengkulu, Irianto Abdulah melalui PPTK (Panitia Penangung Jawab Teknis Kegiatan), Ispin membantah jika proyek bantuan itik kepada  Kotamadya Bengkulu dan 4 kabupaten di Provinsi Bengkulu itu, mati hingga sebanyak mencapai sekitar 700 ekor lebih, seperti disampaikan salah satu kelompok tani di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng). Menurut Ispin, bibit itik bantuan  yang mati hanya berjumlah sebanyak 100 ekor saja. Itupun, dikarenakan faktor cuaca dan bukan persoalan penyakit. \"Memang ada yang mati, namun hanya  sekitar 100 ekor saja,\" aku Ispin, ketika menghubungi BE, kemarin melalui handphone (HP). Menurut Ispin, jika pengadaan bibit itik itu, sebelum diserahkan kepada kelompok ternak penerima, sudah dimasuki atau melalui tahap karantina terlebih dahulu.Waktu karantina bibit itu, dilakukan dalam kurun waktu satu hingga dua minggu. Hal itu, untuk mengantisipasi jika bibit yang disalurkan kepada kelompok ternak dalam keadaan baik. \"Tidak mungkinlah, kami memberikan bantuan bibit yang buruk,\" ucapnya. Diterangkan Ispin, bibit bantuan yang mati itu juga bukan karena  terdapat jenis bibit yang tidak merata. Seperti, ada yang kecil dan besar. Namun, murni karena terserang penyakit. Sebab, saat ini tengah memasuki musim penghujan. Sehingga, proses adaptasi bibit itik itu mengalami ganguan dan berujung pada kematian. \" Itik yang mati murni karena faktor pergantian cuaca,\" alasannya. Ia menambahkan, bantuan pakan dan vaksin itu hanya dilakukan dalam waktu satu dan dua minggu saja. Sebab, pendistribusian bukan hanya pada bibitnya saja. Melainkan, juga pakan, mesin penetas dan lainnya. Akan tetapi, pada tahap awal ini hanya bibit saja yang baru didistribusikan. Sedangkan, yang lainnya akan dilakukan dalam tahap selanjutnya. \" Bukan hanya bibit saja, namun kelengkapan lainnya. Seperti, kandang, mesin tetas dan lainnya. Namun, dilakukan secara bertahap,\" paparnya. (111)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: