Mandi Malam Tak Sebabkan Rematik
SALAH satu kepercayaan penyakit rematik yang populer di masyarakat adalah penyakit disebabkan seseorang sering mandi malam. Kepercayaan itu timbul karena umumnya setelah mandi malam seseorang akan merasa ngilu di badannya. Ketua Indonesian Rheumatology Associations (IRA), Prof Dr dr Handono Kalim, SpPD-KR, mengatakan rasa ngilu setelah mandi malam tersebut bukan merupakan gejala penyakit rematik. Saraf seseorang terkadang dikatakan Prof Handono memang sensitif terhadap suhu dingin dan mengartikannya sebagai rasa sakit. \"Rasa nyeri itu soal persepsi. Kadang-kadang orang kita enggak nyaman ya dengan dingin kena AC, air, ke gunung. Sistem saraf nyerinya memang begitu,\" kata Prof Handono saat ditemui pada acara Media Health Forum di Mall Pasific Place, Sudirman Central Bussines District, Jakarta Selatan, dan ditulis pada Minggu (26/10). Prof Handono mengatakan kepercayaan sering mandi malam menyebabkan rematik itu sendiri hanya mitos. Rasa ngilu ditulang baru bisa dicurigai rematik jika sakit terasa di bagian persendian tulang dan menetap selama beberapa minggu. \"Tidak ada kaitannya mandi malam dengan rematik dan daripada tidak mandi sama sekali, ya mending mandi malam. Memang rematik itu banyak mitosnya ya. Ada lagi mitos yang kalau tangannya di bunyikan bisa bikin rematik. Itu juga enggak ada kaitannya,\" tambah Prof Handono. Karena banyaknya mitos yang beredar, Prof Handono mengingatkan agar masyarakat berhati-hati terhadap rematik yang sesungguhnya. Hal tersebut dikarenakan ada jenis penyakit rematik ganas bernama Artritis Rematoid (AR) yang jika dibiarkan dapat menyebabkan kecacatan permanen. \"AR hampir selalu mengenai jari-jari dan pergelangan tangan. Kita sampai saat ini belum tahu penyebab pasti munculnya AR. Pokoknya kalau sudah curiga sendi-sendi terasa nyeri segera periksa,\" tutup Prof Handono. (up)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: