Gubernur Jemput Penderita Leukimia
BENGKULU, BE - Gubernur Bengkulu, H Junaidi Hamsyah kemarin siang menjemput Herawati (20) warga Dusun Curup Kecamatan Merigi Sakti, Bengkulu Tengah, yang menderita Leukimia atau penyakit kanker darah ke RSUD M Yunus Bengkulu. \"Hari ini kita jemput Hera untuk dibawa ke RSMY Bengkulu untuk diperiksa terlebih dahulu, kalau perlu rujukan ke Jakarta, kita akan bantu menyiapkan bagaimana pengobatannya,\" kata Junaidi. Diungkapkannya, permasalahan yang sering terjadi pada masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan, untuk berobat masih banyak keraguan akibat takut akan biaya yang mahal. Padahal, lanjutnya, saat ini untuk masyarakat kurang mampu sudah disediakan BPJS yang anggarannya dari APBD. \"Karena banyaknya ketakutan ini, sepertinya kita yang harus \'jemput bola\'. Kalau tidak dikasih tahu, mungkin Hera akan sampai sepuluh tahun dibiarkan. Ini bukan hanya untuk Hera saja, tetapi untuk masyarakat yang lain juga,\" ujarnya. Sementara itu, orang tua Hera, Dahirman menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu, khususnya Gubernur yang siap membantu pengobatan anaknya, Hera. Diakui Dahirman, sebenarnya ia sudah tahu tentang BPJS, tapi belum sempat mengurus kartu tersebut karena selalu disibukkan dengan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Sementara itu, sebelum berangkat ke Bengkulu bersama Gubernur, Herawati menceritakan awal mula dirinya mengetahui penyakit ini saat ia sudah makan lontong dengan sayur nangka beberapa bulan lalu. Saat itu, Hera merasakan sakit pada bagian perutnya. Bibinya pun memeriksa perut Hera didapati semacam benjolan yang sudah mengeras. Akhirnya Hera dibawanya ke rumah sakit. Dokter yang menangani saat itu memberitahu bahwa Hera mengidap Leukimia. \"Waktu itu dianjurkan oleh dokter untuk berobat ke Palembang atau Jakarta,\" kenangnya. Karena mahalnya biaya berobat, satu konsultasi menghabiskan uang mencapai Rp 700 ribu. Akhirnya keluarga memutuskan untuk pakai obat dusun saja sampai sekarang. Hingga saat dibawa ke RSMY kemarin, perut Hera pun tetap membesar. Nafasnya sesak dan kondisi badannya pun semakin memburuk yang ditandai dengan penurunan berat badan. \"Ini mungkin karena Hera menggunakan baju lengan panjang. Saat dua hari yang lalu saya ke sini, dia menggunakan baju lengan pendek dan terlihat badannya tinggal tulang,\" kata Junaidi. Diungkapkan Junaidi, awal ia mengetahui keberadaan Hera dari sebuah media massa yang mengirimkan foto Hera melalui pesan BBM. Karena merasa bagian dari daerah itu juga, Junaidi langsung mengambil tindakan untuk membantu kesembuhan Hera. \"Saya dulu pernah mengabdi di sini lebih dari empat tahun. Saya merasa sangat dekat dengan daerah ini. Saat tahu tentang ini, saya langsung menghubungi Kadis Kesehatan Provinsi Bengkulu untuk bertanya mengenai BPJS, agar digunakan untuk pengobatan Hera,\" ujarnya. Junaidi pun berharap agar Hera bisa merobat dengan menggunakan fasilitas BPJS, dan secepatnya sembuh sehingga bisa beraktivitas seperti biasanya. \"Harapan kita Hera cepat sembuh,\" tukasnya. (400)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: