Dewan Soroti Meubeler SMKN 3
BENTENG, BE – Anggota Komisi III DPRD Bengkulu Tengah, Nasir Jahiyah menyoroti masalah meubeler di SMK Negeri 3 Bengkulu Tengah (Benteng), yang dikerjakan tanpa paket pengadaan mebel. Dampaknya, angkatan pertama siswa di sekolah ini belajar tanpa meja dan kursi. Mereka terpaksa belajar lesehan, begitu juga guru. \"Harusnya, sebelum proyek dibangun, masalah meubeler ini sudah difikirkan,\" terangnya. Nasir mengatakan, SMK Negeri 3 didirikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu pada 2013 lalu. Pembangunannya terkesan diam-diam. Masalah baru diketahui setelah siswa baru diterima dan mengeluhkan belum ada sarana meja dan bangku belajar. “Kenapa proyek baru ini tidak 1 paket dengan pengadaan meubeler,” ujar Nasir. Nasir juga meminta agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Benteng, segera menanggapi masalah meubeler SMK Negeri 3 Benteng. Setidaknya koordinasi dengan Dinas Dikbud Provinsi Bengkulu, untuk mencari solusi yang baik. “Masalah muebeler jangan dianggap enteng. Masyarakat akan ikut menyoroti, dan siswa yang jadi korbannya karena tidak fokus belajar seperti sekolah lain,” katanya. Satu lagi, kata Nasir, warga sekitar Talang Tengah 1, Tanjung Dalam dan Paku Haji ikut curiga. Sebagian melaporkan keterbatasan sarana sekolah itu ke DPRD, ada juga ke bupati. “Keterangan warga sekitar sekolah itu, pembangunan SMK sangat aneh. Kok gedung megah, baru dan mahal tapi tidak dilengkapi dengan mebel,” imbuhnya. Nasir menambahkan, setidaknya ada master plan dan draf rencana, sebelum SMK itu dibangun. Dengan rencana itu, dipastikan ada anggaran untuk membeli mebel. “Tanpa adanya meubeler, sekolah belum maksimal digunakan. Harusnya sebelum ada siswa perdana, Dinas Dikbud sudah siapkan mebelnya,” tutupnya.(111)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: