Jumlah Dokter Belum Ideal
BENTENG, BE – Bengkulu Tengah (Benteng) kekurangan tenaga medis, khususnya dokter yang berstatus sebagai PNS. Jumlah dokter yang sudah diangkat menjadi PNS 11 orang, dibantu 14 dokter PTT Kemenkes (Pegawai Tidak Tetap Kementerian Kesehatan) masih belum ideal untuk melayani kesehatan masyarakat di daerah ini. Analisa kebutuhan, jumlah tersebut jelas kurang dan belum memenuhi standarisasi. Karena umumnya masyarakat se- Kabupaten Benteng masih mengandalkan dokter di Puskemas, sebab keberadaan rumah sakit jauh dari pemukiman warga. Kepala Dinkes Benteng, I. Putu Sura Artika SKM, MM, tidak menampik masih minimnya dokter di Bumi Maroba Kite Maju ini. Saat ini masing-masing Puskesmas hanya memiliki 1 orang dokter, untuk dokter berstatus PNS hanya ada di 11 Puskesmas. Dia berharap ke depan ada perekrutan tenaga medis dari pemerintah daerah, khususnya dokter yang nantinya ditempatkan di Puskesmas yang ada. “Kita berharap dokter yang masuk di tahun 2014 menenuhui kekurangan itu, baik PTT maupun PNS. Karena di tahun 2013, tidak ada penerimaan dokter. “Untung saja ada dokter non PNS, jadi bisa dibagi-bagi ke Puskesmas. Pelayanan masih belum maksimal,” kata Putu. Untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dibidang kesehatan saat ini, minimal ada 5 orang dokter ditiap Puskesmas. Mengingat jarak dan luas wilayah serta jumlah penduduk di Benteng cukup banyak. Dengan begitu, pelayanan dan kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan lengkap dan tidak sulit. “Standarnya 5, dengan jumlah itu pelayanan diberikan bisa menjadi lebih maksimal,” ujarnya. Kendala lain yang dirasakan masyarakat di wilayah Benteng tidak tersedianya tenaga dokter spesialis, baik di bawah naungan Dinkes Benteng ataupun yang membuka praktik sendiri di Benteng. Kondisi tersebut juga menyulitkan warga dengan gejala atau keluhan penyakit tertentu. Warga harus memeriksakan diri ke kota Bengkulu, kota Palembang dan Linggau. “Keberadaan dokter yang paling mendesak adalah dokter spesialis, dokter anak, kandungan, dan penyakit dalam. Selama ini kita mengandalkan tenaga dari RS M Yunus, yang diperbantukan di RS Benteng, tetapi pelayanan dari dokter ini tidak maksimal dan tidak sepenuhnya di Benteng. Masih minjam sifatnya, membantu back up, bukan khusus untuk Benteng,” tutupnya.(111)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: