Merugi, PDAM Disaran Efisiensi

Merugi, PDAM Disaran Efisiensi

BENGKULU, BE - Meski belum menerapkan tarif sesuai dengan nilai Full Cost Recovery (FCR), PDAM Tirta Dharma Kota Bengkulu diminta untuk tidak menaikkan tarif. Disampaikan Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Bengkulu, H Ahmad Nurdin SH, meski belum menerapkan tarif berdasarkan FCR, namun PDAM Tirta Dharma tetap bisa menutup biaya produksinya dengan melakukan efisiensi. \"Sekarang ini persoalannya tidak semata-mata karena biaya operasional yang semakin meningkat karena harga TDL (tarif dasar listrik) naik. Tapi bisa tidak PDAM melakukan efisiensi agar mereka bisa menutupi bengkaknya biaya operasional,\" kata Ahmad, kemarin. Diantara yang menjadi persoalan, Ahmad melanjutkan, masih belum penuhnya pengembalian uang PDAM Tirta Dharma yang sempat diselewengkan oleh beberapa oknum pejabat di perusahaan plat merah tersebut. \"Dana pengemplangan itu bisa digunakan untuk biaya operasional. Tapi tampaknya belum ada upaya ke sana,\" lanjutnya. Disamping itu, Ahmad menyarankan agar PDAM Tirta Dharma dapat menekan angka tunggakan para pelanggan PDAM. Efisiensi dengan menekan tunggakan ini menurut Ahmad telah dipelopori oleh perusahaan plat merah lainnya seperti PLN. \"PDAM musti tegas kalau ada yang tidak bayar langsung cabut airnya. Tunggakan itu bisa PDAM gunakan untuk menutup biaya operasional karena naiknya TDL,\" ungkapnya. Di sisi lain, Ahmad meminta agar PDAM Tirta Dharma Kota Bengkulu dapat memastikan bahwa air PDAM berkualitas, berkuantitas dan berkontinuitas. Bila ketiga hal tersebut sudah dipastikan, Ahmad meyakini bahwa konsumen tidak akan keberatan bilamana PDAM menerapkan tarif sesuai dengan FCR. Sementara Ketua Badan Pengawas PDAM Tirta Dharma, Drs H Fachruddin Siregar MM, mengatakan, upaya untuk melakukan efisiensi di tubuh PDAM Tirta Dharma terus dilakukan. Hal tersebut dilaksanakan dengan melakukan audit rutin dan evaluasi periodik agar perusahaan ini dapat dijalankan dengan optimal. Disamping itu, PDAM ia nyatakan juga terus melakukan pembenahan di sejumlah bidang. Diantaranya adalah dengan melakukan peremajaan mesin yang sudah cukup tua dan dikhawatirkan dapat rusak sewaktu-waktu. Fachruddin juga mengimbau agar masyarakat tidak khawatir dengan kenaikkan tarif.  Pasalnya, sejauh ini pemerintah belum memutuskan kenaikkan tarif tersebut dan masih memperdalam kajian-kajian ilmiah. (009)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: