Pemkot Diminta Buat Toko Sembako Murah
BENGKULU, BE - Banyaknya penilaian mengenai sulitnya pasar kelurahan untuk direalisasikan tak membuat sejumlah warga patah arang akan itikad baik Pemerintah Kota untuk mensejahterkan rakyat. Disampaikan Agus Pranata (29), warga Jalan Ratu Agung RT 2 Kelurahan Penurunan, sulitnya merealisasikan pasar kelurahan bukan berarti Pemerintah Kota tidak memiliki alternatif lain untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. \"Sekarang ini warga masyarakat pasti akan terkena imbas dari kenaikkan harga TDL, gas elpiji dan mungkin nanti BBM, dengan meroketnya harga-harga Sembako. Ditengah situasi tersebut, pasar kelurahan memang tidak bisa menjadi solusi. Tapi tantangan pemerintah dalam menghadapi situasi semacam itu adalah bagaimana bisa menyiapkan Sembako murah. Program pasar kelurahan mungkin bisa digantikan dengan kebijakan toko sembako murah ini,\" kata Agus, kemarin. Toko sembako murah tersebut, lanjutnya, harus dikelola pemerintah secara profesional. Toko tersebut dapat mendistribusikan hasil-hasil produksi warga masyarakat seperti sayur mayur, kerajinan tangan, buah-buahan dan produk-produk lainnya. \"Ini merupakan kesempatan bagi pemerintah untuk membantu warga masyarakat yang sedang mengalami penurunan daya beli akibat kenaikkan harga-harga. Pemerintah juga dapat menstabilkan harga dengan cara seperti ini sekaligus menampung hasil-hasil produksi yang dihasilkan oleh masyarakat, khususnya setelah menerima program Dana Bergulir Samisake (Satu Miliar Satu Kelurahan),\" ungkapnya. Senada diungkapkan Fahrul Rozi, warga RT 5 Kelurahan Kebun Dahri. Menurutnya, sembako toko murah dapat menjadi model yang baik bagi pemerintah ditengah masih minimnya industri ritel milik asing di Kota Bengkulu. \"Kalau di luar kan seperti Palembang dan Lampung sudah menjamur toko-toko ritel milik asing yang berdiri hampir di setiap kelurahan. Namun itu mematikan toko-toko ritel milik rakyat. Kalau pemerintah bisa membangun model yang berbeda, rakyat pasti sangat diuntungkan,\" ujarnya. Program pasar kelurahan di sampaikan Walikota H Helmi Hasan SE beberapa waktu yang lalu. Komitmen ini akan ia laksanakan ketika program Dana Bergulir Samisake telah berjalan efektif. Pasar kelurahan merupakan wadah bagi produk-produk yang dihasilkan melalui program Samisake. Sementara banyak kalangan minilai sulit untuk merealisasikan program tersebut. Pasalnya, pasar yang ada dinilai belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Disisi lain, pasar kelurahan juga dinilai akan banyak menghasilkan sampah yang akan menjadi persoalan baru ketika pasar tersebut didirikan. (009)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: