Ratusan Kendaraan Tak Lulus Uji Emisi
BENGKULU, BE - Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Bengkulu sejak Selasa (26/8) hingga Kamis (28/8) menggelar uji emisi terhadap ribuan kendaraan di Kota Bengkulu. Pengujian ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Pemantauan Kualitas Udara di wilayah Perkotaan Strategis Nasional, khususnya di Kota Bengkulu. Uji emisi kendaraan roda empat ini sendiri dilakukan di halaman Balai Buntar Bengkulu dilakukan oleh teknisi dari Jakarta dan teknisi dari dealer mobil yang ada di Kota Bengkulu. Hasilnya, dari 2.109 mobil yang terjaring, 334 diantara dinyatakan tidak lulus alias udara yang dihasilkan dari proses pembakarannya buruk. Ini disampaikan Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan, Rico Yulyana SP MSi dalam Rapat Evaluasi Pemantauan Kualitas Udara di Wilayah Perkotaan yang Bersifat Strategis Nasional yang digelar di Hotel Gading Puteri Cempaka, kemarin. \"Adapun rincian kendaraan lulus dan tidak lulus uji emisi, yakni kendaraan yang berbahan bakar bensin tidak lulus 185 kendataan dan lulus 1.522 unit kendaraan. Sedangkan kendaraan berbahan bakar solar yang tidak lulus mencapai 149 unit, sedangkan yang lulus berjumlah 175 unit,\" ungkap Rico Yulyana. Sementara kegiatan Pemantauan Kualitas Udara lainnya berupa Pemantauan Kinerja Laluluntas atau traffic counting yang dilakukan di tiga titik, yakni di Jalan Halmahera Keluarahan Surabaya, di Jalan Budi Utomo dan di Jalan Pangeran Natadirja Kota Bengkulu. Kegiatan ini dilakukan sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB sejak Senin hingga Rabu, kemarin. \"Dari pemantauan kinerja lalulintas jalan itu didapati bahwa rasio kapasitas volume jalan (VCR) masih masih mampu menampung kendaraan, karena VCR-nya masih nol koma,\" terangnya. Untuk kegiatan lainnya berupa Pemantaua Kualitas Udara di Jalan Raya (Roadside Monitoring) yang dilakukan selama 24 jam selama 3 hari berturut-turut. \"Roadside Monitoring ini sangat bergantung dengan cuaca, mengingat pada hari kedua dan ketiga selalu dilanda hujan badai pada sore harinya, namun kegiatan ini tetap berjalan lancar,\" bebernya. Kegiatan lainnya berupa pengambilan sampel Bahan Bakar Minyak (BBM) di 7 SPBU yang ada di Kota Bengkulu. Sampel yang diambil ini berupa premium, solar dan pertamax. Hanya saja hasilnya belum bisa diketahui, karena akan diuji di laboratorium di Kementerian Lingkungan Hidup. Sementara itu, Kepala BLH Provinsi Bengkulu H Iskandar ZO SH MSi dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kabid Pengendalian dan Pencemaran Lingkungan, Zainubi SH mengungkapkan, pemantau kualitas udara di Kota Bengkulu sangat penting dilakukan, mengingat aktivitas sosial dan ekonomi di Kota Bengkulu berbanding lurus dengan pertumbuhan jiwa. Di perkotaan cenderung lebih padat dibandingkan di kabupaten, sehingga jika kualitas udara di perkotaan tidak diperhatikan, maka kesehatan mahkluk hidup termasuk manusia pun terancam. \"Bagi mahluk hidup, udara adalah sumber daya alam yang paling dibutuhkan, bila udara dihirup tidak bersih atau tidak sehat, maka hidupnya pun tidak akan sehat. Seiring perkembangan populasi manusia dan pembangunan mengakibatkan pesatnya pertumbuhan disektor transportasi. Namun hal tersebut ternyata memberikan dampak negatif terhadap kualitas udara terutama di perkotaan,\" urainya. Terkait kendaraan yang tidak lulus uji emisi, Iskandar mengaku pihaknya sudah menyarankan agar mobil tersebut segera diservise ke bengkel. Karena tidak lulus tersebut disebabkan kendaraan tersebut dalam kondisi kurang sehat, seperti terlambat ganti oli dan lainnya, sehingga udara yang dihasilkan dari pembakarannya pun sangat buruk. \"Kita sudah berikan kartu yang berisi mobil bersangkutan tidak lulus, dan kita minta secepatnya diservis ke bengkel,\" pungkasnya.(400)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: