Budaya Gotong Royong Mulai Pudar
MUKOMUKO, BE – Budaya gotong royong diwilayah Kabupaten Mukomuko, mulai pudar. Ini dibuktikan, masih ada ditemukan masyarakat yang enggan ikut jika di suatu desa/kelurahan mengadakan kegiatan. Padahal, gotong royong sudah ada sejak dahulu dan sudah seharusnya dibudayakan sebagai penerus anak bangsa. “Mulai pudarnya gotong royong, dikarenakan kesadaran masyarakat yang sudah mulai pudar,” demikian Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMPD) Kabupaten Mukomuko, Badi Uzaman. Pemda Mukomuko, terus berupaya untuk kembali menghidupkan budaya gotong royong tersebut. Gotong royong dinilai merupakan suatu kegiatan yang baik, dan memberikan dampak yang positif bagi masyarakat banyak. Pada (27/8) mendatang, kata Badi, jajarannya mengadakan bulan bhakti gotong royong yang akan dilaksanakan secara serentak., yang dipusatkan di Desa Ranah Karya, Kecamatan Lubuk Pinang. “Bhakti gotong royong kita pusatkan di kecamatan Lubuk Pinang. Kegiatannya dilakukan serentak diseluruh desa/kelurahan yang tersebar di 15 kecamatan,” katanya. Kegiatan itu selain akan dilakukan penghijauan dengan cara menanam tanaman, juga ada aksi bersih lingkungan. Menurutnya, jika suatu desa/kelurahan bersih dan hijau. Tak hanya memberikan suasana dan udara yang segar. Juga menghindari berbagai macam penyakit yang sewaktu – waktu bisa menyerang. Dia mengharapkan semua elemen masyarakat se Kabupaten, bersama – sama menghidupkan kembali gotong royong yana nyaris hilang tersebut. Karena, segala sesuatu jikalau tidak ada kesadaran dari warga. Maka, suatu kegiatan dan budaya yang baik tidak dapat berjalan sesuai dengan harapan. “Tak hanya dibidang pembangunan yang perlu peran aktif. Untuk menghidupkan kembali budaya gotong royong harus ada niat dan kesadaran langsung dari masyarakat,” demikian Badi. (900)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: