Jangan Percayai Calo CPNS
BENGKULU, BE - Menjelang pelaksanaan tes CPNS seperti saat ini, biasanya calo atau orang yang mengaku-ngaku bisa meluluskan seseorang menjadi CPNS mulai berkeliaran untuk mencari mangsanya. Karena itu Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bengkulu, Tarmizi BSc SSos, mengimbau kepada seluruh masyarakat di Provinsi Bengkulu untuk tidak mempercayai calo tersebut. Hal itu dikarenakan tidak ada seorang pun termasuk kepala daerah atau Kepala BKD yang bisa meluluskan peserta tes, karena tes sendiri dilakukan dengan menggunakan sistem Computer Asissted Test (CAT). \"Sistem CAT itu tidak ada yang bisa menolong peserta, kecuali diri peserta itu sendiri, sehingga jangan percaya dengan orang lain yang mengaku-ngaku bisa meloloskan untuk menjadi CPNS,\" kata Tarmizi, kemarin. Ia menjelaskan, sistem CAT tersebut peserta tidak mendapatkan soal dalam lembaran yang sudah dicetak, melainkan hanya bisa membaca melalui layar komputer kemudian langsung dijawab. Setelah mengunci jawaban, nilainya pun langsung keluar sehingga peserta sendiri sudah menentukan apakah dirinya lulus atau tidak setelah menjawab semua soal yang tersedia. Jika mendapatkan nilai rendah dan tidak memenuhi ambang batas kelulusan, maka dipastikan tidak akan lulus dan tidak ada orang lain yang bisa merubah nilai tersebut karena sudah tersimpan di dalam server. \"Soalnya antara peserta yang satu dengan peserta lainnya tidak akan sama, meskipun mereka melamar jabatan yang sama,\" terangnya. Ke depan ia berharap tidak ada lagi masyarakat yang melapor, baik ke BKDprovinsi, kabupaten/kota maupun ke penegak hukum karena menjadi korban penipuan. Karena jauh-jauh hari pihaknya sudah mengingatkan agar tidak mempercayai siapapun dalam tes tersebut. \"Sistem CAT itu benar-benar bersih, jika masih juga menjadi korban penipuan, berarti kelalaian dari masyarakat itu sendiri sedangkan kami sudah berulang kali memberikan imbauan dan mengingatkan,\" ujarnya. Terkait dengan laporan banyaknya korban CPNS yang dilaporkan Ketua Komunitas Bengkulu Membangun, HM Syakirin Endar Ali Kamis kemarin (24/7), Tarmizi mengaku pihaknya tidak bisa menindaklanjuti laporan tersebut, karena korbannya tidak jelas. \"Bagaimana mau menindaklanjutinya, korbannya saja kurang jelas. Kalau memang merasa sudah tertipu, kami sarankan untuk melapor ke polisi saja, biar nanti pihak kepolisian yang mengusutnya,\" kata Tarmizi. Selain itu, ia juga membantah bahwa pihak Badan Kepegawaian Negara (BKN) tidak pernah mengeluarkan SK untuk menugaskan anggotanya seperti yang disampaikan Syakirin tersebut. Karena sepengetahuannya, petugas BKN tidak ada yang berkeliaran di lapangan menemui masyarakat secara door to door, karena tugas BKN itu berkoordinasi dengan BKD. “SK BKN tidak ada yang seperti itu. Bukan saya menuduh, tapi SK yang dilaporkan itu jelas sekali perbuatan orang yang tidak bertanggungjawab dan ingin mendapatkan keuntungan besar dari masyarakat yang kurang mengerti tentang proses tes CPNS,” tegasnya. Menurutnya, untuk diangkat menjadi CPNS harus mengikuti prosedur rekrutmen yang sudah ditetapkan. Tidak bisa langsung menjadi CPNS seperti puluhan tahun lalu. \"Kita ada prosesnya yang diawali dengan penetapan formasi, pendaftaran, pelaksanaan tes hingga pengumuman kelulusan,\" pungkasnya. (400)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: