Dul : Bundaku Cuma Satu

Dul : Bundaku Cuma Satu

JAKARTA – Abdul Qodir Jaelani alias Dul merasa senang tahun ini bisa berlebaran bersama sang bunda, Maia Estianty. Tidak ada persiapan khusus menjelang Hari Kemenangan itu.

Tapi, bagi musisi berusia 13 tahun tersebut, bisa bersama perempuan yang telah melahirkannya saja sudah mampu membuat Lebaran kali ini terasa indah.

”Hari kesatu rencananya sama Bunda. Hari berikutnya mungkin sama Ayah. Alhamdulillah, sama Allah masih diketemuin sama Bunda,’’ tutur Dul setelah syuting Show Imah di gedung Trans TV, Mampang, Jakarta Selatan, kemarin (24/7).

Salah satu momen yang sangat dirindukan Dul saat Lebaran adalah merayakan lengkap bersama ayah dan bunda serta dua kakaknya. Tapi, menurut dia, hampir tidak mungkin mempertemukan orang tuanya yang sudah bercerai itu pada hari nan fitri tersebut.

”Nggak barengan. Ntar ribut. Udah pesimistis sih,” kata putra bungsu Maia bersama Ahmad Dhani itu.

Bisa bersama sang bunda membuat Dul memiliki permintaan spesial. Dia ingin menikmati menu masakan lidah sapi buatan Maia. Selain itu, menurut Dul, ibunya akan menyiapkan beberapa makanan khas keluarga dari Surabaya.

Menyambut hari raya tidak membuat Dul ingin mengubah penampilannya. Dia tetap bertahan dengan rambut keriting gondrong dan gaya grunge. Dul merasa nyaman, apalagi keluarga tidak pernah protes. ”Rambut nggak mau dipotong. Saya ingin menyimpang sedikit. Ini yang nyisirin Bunda kok,” ujarnya.

Dul mengiyakan kabar yang menyebut dirinya masih suka manja kepada Maia. Dia mengaku masih sering disuapi dan ditemani tidur bunda. Bahkan, menurut manajernya, Tio, setiap Dul pergi, Maia heboh merapikan tatanan rambut bocah pencinta musik rock and roll itu.

Setahun terakhir, Dul mengalami musibah. Mengalami kecelakaan yang menewaskan tujuh orang hingga membuatnya menyandang status terdakwa. Pada sidang putusan Rabu (16/7), Dul divonis bersalah.

Dia dijatuhi hukuman pidana bersyarat dan majelis hakim mengembalikan Dul kepada orang tuanya. Mengalami fase-fase berat itu, Dul mengaku ibadah puasanya tahun ini lebih khusyuk. Namun, dia tetap enggan disebut makin dewasa.

”Enak jadi anak kecil aja. Kan bisa disisirin, disuapin, dikelonin. Dewasa itu nggak enak,” ujarnya.

Dul tidak malu dikatakan anak kecil dan anak mama karena senang bermanja kepada bundanya. Justru dia ingin memanfaatkan momen itu selagi ibunya masih ada.

”Sebelum Bunda pulang kampung ke Allah karena bundaku cuma satu. Ibuku cuma satu,’’ tuturnya. (yas/c7/ayi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: