Swadaya Buat Kayu Jembatan Ibukota
BENTENG, BE - Kondisi jembatan menuju ibukota Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) semakin parah. Pasalnya, lubang yang terdapat pada alas jembatan menuju ke pusat perkantoran Pemda Benteng tersebut, semakin banyak yang berlobang. Untuk mengatasi bahaya jika melewati jembatan itu, para pengendara berinisiatif untuk mengumpulkan kayu secara swadaya untuk menutupi kondisi berlubang di jembatan itu. Soalnya, jika dilakukan seperti itu maka sulit untuk dilalui. Walaupun dipaksakan akan mencelakan pengendara tersebut. \" Ya, kami bawa kayu ini tadi dari sekolah. Sengaja untuk menampal jembatan ini,\" ujar seorang guru yang mengajar di daerah pedalaman, Sumartini, kemarin ketika tengah menyusun kayu di atas jembatan tersebut. Menurutnya, jembatan ini merupakan satu -satunya akses dari rumahnya menuju ke sekolah tempat dirinya mengajar. Sehingga, jika tidak dilakukan mengumpulkan kayu untuk jembatan ini secara swadaya maka jembatan tidak dapat dilalui oleh kendaraan. Jika hal itu, terjadi maka dirinya tambah sulit untuk menuju ke sekolahnya. \" Jika kita tidak prihatin dengan mengumpulkan kayu dengan tujuan biar tetap dapat dilewati,\" terangnya. Senada diungkapkan oleh PNS yang bekerja di komplek perkantoran di Desa Renah Lebar Kecamatan karang Tinggi, Bambang (50) jika dirinya mengalami kesulitan ketika melewati jembatan tersebut. Padahal, jembatan itu merupakan akses satu - satunya menuju ke komplek perkantoran jika melalui Kecamatan Karang Tinggi. Hanya saja, lebih sulit jika melalui dengan kendaraan roda empat. Sebab, ban sering terperosok kedalam lobang jembatan tersebut. \" Masih enak pakai motor, kalau pakai mobil lebih parah lagi,\" ujarnya. Ia berharap agar Pemda Benteng melalui SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) untuk segera memperbaiki jembatan tersebut. Sebab, jika tidak juga dilakukan perbaikan maka dikwatirkan tidak dapat dilalui lagi. Apalagi, jika dilalui pada malam hari maka lebih tambah parah. \" Jika tidak segera diperbaiki, saya yakin jembatan ini tidak dapat dilewati lagi,\" tambahnya. (111)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: