Ini Trik Atasi Balita yang Suka Ngamuk

Ini Trik Atasi Balita yang Suka Ngamuk

PADA usia balita anak mulai menunjukkan sikap negativistic dan kemandirian. Mereka sering berkata tidak pada perintah atau ajakan orang lain. Tidak hanya itu sering dengan perkembangan fisik-motorik anak juga ingin menunjukkan keinginannya.

Namun dengan keterbatasan kemampuan berkomunikasi, penyelesaian masalah lebih melibatkan reaksi perilaku langsung atau mengungkapkan perasaan dibandingkan dengan logika. Akibatnya, kemarahan meledak.

Kalau melihat usia, hal ini wajar namun jangan dibiarkan berlangsung lama. Anak harus belajar dan menyadari bagaimana mengungkapkan keinginan atau kemarahannya dengan cara yang lebih bisa diterima oleh lingkungannya.

Berikut beberapa tips mengatasi balita yang suka mengamuk:

1. Tahu apa yang Anda hadapi

\"Amukan balita adalah bagian normal dari perkembangan setiap anak karena bagian otaknya yang berhubungan dengan pengelolaan emosi dan kemampuan memecahkan masalah akan berkembang lebih baik lagi,\" kata direktur pelayanan kesehatan anak di Montefiore medical Group, Dr. Rahil Briggs, seperti dilansir laman Fox News, Rabu (16/7).

2. Jangan bereaksi berlebihan.

Ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, tetapi cobalah untuk mengambil nafas dalam-dalam dan hindari berteriak ataupun memukul si kecil.

\"Anak-anak akan mulai memahami bahwa Anda tidak perlu dimarahi untuk melakukan hal yang benar,\" kata Carole Holmes Delouvrier, seorang ahli etika dan co-pendiri Benar atau kasar.

3. Alihkan perhatian mereka.

Ketika si kecil mulai mengamuk, Anda bisa mengalihkan fokus mereka ke mainan baru atau menanyakan dua pertanyaan yang membuat dia berpikir keras.

4. Jangan menyalahkan diri sendiri.

Sangat mudah untuk berpikir bahwa Anda melakukan sesuatu yang salah dengan anak Anda, tapi selalu ingatkan diri Anda bahwa hal itu bukanlah murni kesalahan Anda.

5. Menyadari saat tantrum mulai muncul.

Karena tantrum adalah kondisi normal yang biasa dialami oleh anak. Maka orangtua dituntut harus peka, memahami dan berusaha untuk mencegah perilaku ini menjadi berkelanjutan. Cobalah untuk mengerti saat anak mulai uring-uringan.(fny/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: