Petasan Masih Bebas Dijual

Petasan Masih Bebas Dijual

CURUP, BE- Meskipun aparat kepolisian dari Mapolres  terus membubarkan aksi tembak-tembakan petasan di lapangan Setia Negara, namun perilaku yang rata-rata dilakukan oleh para remaja terus terlihat terutama menjelang sholat taraweh hingga malam hari. Kegiatan  didominasi oleh anak-anak muda tersebut hampir setiap malam dilakukan di kawasan tersebut.

Pantauan Bengkulu Ekspress Sabtu (12/2) malam ratusan muda-mudi berkumpul di setiap sudut lapangan. Satu persatu pengunjung lapangan mulai menghidupkan petasan mulai menjelang sholat taraweh hingga malam. Dan sebagian lagi yaang menggelar aksi balap liar.

Sementara itu untuk petasan yang dinyalakan bukan hanya petasan ukuran kecil, namun petasan ukuran besar. Akibat banyaknya petasan  dihidupkan lapangan setia negara menjadi bising oleh suara bising petasan dan kilatan pecahan petasan.

Akibat dari banyaknya anak muda yang bermain petasan sejumlah pengunjung mengaku khawatir jika petasan yang diledakan mengenai badan maupun tangan. Apalagi, tak sedikit, petasan yang bisa diledakan dengan cara diluncurkan keudara maupun menembakan kekerumunan sesama rekanya akan berkibat fatal.

\"Memang ini rutinitas yang kerap dilakukan muda-mudi pada setiap ramadhan, dan hampir setiap malam lapangan setia negara diwarnai suara bising petasan,\" kata Nasikin salah satu pengunjung lapangan Setia negara.

Meski disatu sisi membahayakan dan menggangu aktifitas umat muslim melaksanakan ibadah puasa, namun momen bulan puasa sebagian menjadi salah satu sumber rezeki bagi penjual petasan.

Bahkan, omzet penjual petasan setiap malam baik yang ada dilapangan Setia negara maupun keramaian lainya mencapai jutaan rupiah setiap harinya. \"Kalau dari hasil penjualan lumayan juga meskipun berpariatif yaitu mulai Rp 500 ribu hingga jutaan,\"ujar salah satu pedagang enggan disebutkan namanya.

Selain dijual bebas di kawasan lapangan setia negara,petasan  juga banyak dijual di sejumlah tempat umum seperti di jalanan pasar tengah hingga pasar bang mego dan pasar atas.

Terkait dengan masih maraknya aksi balapan liar dan menghidupkan petasan tersebut jajaran kepolisian, selain terus melakukan razia \"Memang petasan sudah menjadi rutinitas, namun akan terus menimalisir agar pengunjung tidak menghidupkan petasan terlebih saat umat muslim melaksanakan ibadah,\"tegas Kapolres Rejang Lebong AKBP Edi suroso belum lama ini.

Sementara itu Bupati Rejang Lebong H Suherman juga menghimbau, agar warganya tidak menghidupkan petasan terutama di tempat-tempat ibadah.\"Kami berharap agar orang tua mengawasi anak-anaknya, selain membahayakan, petasan sangat menggangu aktifitas ibadah,\"harapnya.(251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: