PDIP Jengkel Ketua DPR Dipilih

PDIP Jengkel Ketua DPR Dipilih

  JAKARTA, BE - Anggota Fraksi PDI Perjuangan Imam Suroso mengaku benar-benar jengkel dengan 6 fraksi yang merubah penetapan Ketua DPR periode 2014-2019 lewat pemilihan. Menurut dia, partainya menghormati penetapan Ketua DPR dari partai politik pemenang pemilu seperti yang dilakukan pada tahun 2004 dan tahun 2009. \"Penetapan Ketua DPR yang mereka putuskan itu benar-benar tidak adil, Bahkan semangatnya jauh dari musyawarah untuk mufakat dan cenderung liberal,\" kata Imam Suroso kepada wartawan di Jakarta, Minggu (13/7). Menurut dia, PDIP sebagai peraih kursi terbesar pada pemilu 2014 secara otomatis kursi Ketua DPR diisi oleh kader PDI Perjuangan. Dan aturan itu selama ini berlaku. Rapat paripurna DPR untuk pengesahan RUU Perubahan UU No 27 tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3) tanggal 8 Juli lalu, Fraksi PDIP bersama Fraksi PKB dan Fraksi Hanura terpaksa meninggalkan ruang rapat setelah Fraksi Partai Golkar, Gerindra, Partai Demokrat ,PKS, PAN dan PPP kompak mendukung perubahan penetapan Ketua DPR dengan cara demikian. Pada pasal 84 RUU perubahan UUMD 3 itu, ke 6 fraksi memilih alternatif ke 3, yaitu pasal 2 yang berbunyi Pimpinan DPR terdiri atas satu orang ketua dan empat wakil ketua yang dipilih dari dan oleh anggota DPR dalam satu paket yang bersifat tetap. Menurut dia penetapan Ketua DPR seperti yang sudah disahkan dalam rapat paripurna itu mengabaikan partai pemenang pemilu. \"Sudah tidak ada gunanya partai politik dalam pemilu. Mekanisme penetapan ketua DPR sudah mereka ubah lewat pemilihan,\" tegas politisi yang akrab disapa mbah Roso ini. Selain jengkel, mbah Roso juga menyatakan tidak puas dengan manuver politik ke 6 fraksi tersebut. Bahkan menurut dia PDI Perjuangan dizalimi. \"Kami dizalimi. Dulu, PDI Perjuangan hormat kepada kesepakatan yang diambil dalam penetepan Ketua DPR. Tahun 2004 dan tahun 2009, kita mendukung partai pemenang pemilu sebagai Ketua DPR, yakni Pak Agung Laksono dan Pak Marzuki Ali,\" kata Imam Suroso seraya menambahkan, apa salahnya tradisi politik yang baik itu dipertahankan atau dilanjutkan. Dia berharap, fraksi-fraksi itu mau menghormati PDI Perjuangan sebagai pemenang pemilu seperti yang sudah ditunjukkan dalam penetapan Ketua DPR RI periode sebelumnya. \"Itu baru adil,\" demikian mbah Roso. (rm)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: