Warga Padang Bano Dapat 2 Undangan

Warga Padang Bano Dapat 2 Undangan

LEBONG UTARA,BE - Wilayah sengketa di Padang Bano selalu mencuri perhatian  setiap ada gelaran pesta demokrasi. Seperti halnya pada pelaksanaan Pilpres kemarin.

Bagaimana tidak, dari catatan Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Lebong masih ditemukan ada warga yang menerima 2 undangan memilih pada wilayah berbeda, sehingga berpotensi terjadinya pencoblosan 2 kali pada Pilpres kemarin.

Sekretaris KIPP Lebong Nurkholis Sastro mengungkapkan pada pelaksanaan Pilpres kemarin KIPP fokus melakukan pengawasan diwilayah Kecamatan Padang Bano. Hasilnya, ditemukan banyaknya warga yang menerima undangan memilih dari 2 kabupaten yakni Lebong dan Bengkulu Utara.

\"Kejadian ini tentunya berpotensi besar terjadinya coblos dua kali. Kita sangat menyayangkan hal ini, harusnya jika persiapan Pilpres digelar maksimal tentunya hal ini bisa diantisipasi,\" ujarnya.

Tidak hanya itu saja, lanjutnya, KIPP juga banyak menemukan kekosongan Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) dibeberapa wilayah Padang Bano. Kemudian, masih ditemukannya alat peraga pasangan capres di sebuah Ruko di Desa Tik Tebing Kecamatan Lebong Atas.

\"Masalah ini sudah kita laporkan ke Panwaslu Lebong. Kemudian H-3 pencoblosan kita juga menemukan selebaran jadwal imsyakiyah di halaman masjid di Kampung Jawa yang terdapat gambar pasangan capres,\" bebernya.

Melihat temuan ini, pihaknya pun menyimpulkan jika persiapan pelaksanaan Pilres dan juga pengawasan Pilpres di Kabupaten Lebong belum dilakukan maksimal oleh penyelenggara Pemilu baik itu KPU maupun Panwaslu Lebong. \"Seharusnya mereka lebih aktif dan maksimal dalam persiapan maupun pengawasan Pilpres ini.

Kita juga memprediksi jika angka Golput pada Pilpres ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan pemilu sebelumnya, ini bukan saja faktor dari pilihan para pemilih,\" singkatnya. Panwaslu Klaim Maksimal Awasi Pilpres Disisi lain, Ketua Panwaslu Lebong Harwiniar SH mengklaim pengawasan pelaksanaan Pilpres yang menjadi tupoksi pihaknya sudah dilakukan dengan maksimal. \"Kita sudah sangat maksimal dalam menjalankan tupoksi mengawasi pelaksanaan Pilpres di Kabupaten Lebong ini,\" ujarnya kemarin.

Mengenai temuan banyaknya kekosongan Panitia Pengawas Lapangan (PPL), ia menjelaskan kekurangan PPL ini disebabkan terjadinya pengurangan TPS di Kabupaten Lebong.  Hal ini membuat beberapa PPL harus mengawasi beberapa TPS yang jaraknya berdekatan.

\"Polanya masih sama seperti pilleg yang lalu, dimana satu PPL bisa mengawasi dua TPS sekaligus yang jaraknya berdekatan karena memang jumlah PPL kita dari awal itu kurang,\" jelasnya.

Ia juga mengaku sudah menerima laporan dari KIPP Lebong terkait dengan temuan alat peraga kampanye yang masih terpasang pada salah satu ruko yang berada di Desa Tik Teleu Kecamatan Lebong Atas pada hari H pencoblosan.

\"Sudah, laporannya saat ini tengah pelajari. Karena ini menyangkut masalah APK tentunya hal ini akan kita rekomendasikan ke KPU sesuai dengan kewenangan kita. APK yang dilaporkan ini adalah APK milik pasangan capres nomor urut 1,\" pungkas Harwiniar.(777)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: