Golput, Hak yang Bukan Solusi

Golput, Hak yang Bukan Solusi

\"SeminarBENGKULU, BE -  Sikap pemilik hak pilih yang tidak menggunakan haknya dalam Pemilu bukan solusi tepat. Pilpres merupakan salah satu hakekat implementasi kedaulatan rakyat sekaligus saluran dalam menentukan nasib bangsa kedepannya. Hal ini menjadi penekanan seminar dan dialog interaktif Himpunan Mahasiswa Administrasi Negara (Hima Admira) Unib daan KPU Provinsi Bengkulu di aula Bapelkes, kemarin. Walau Golput merupakan hak pemilih dalam Pemilu, tapi hal tersebut dinilai tak memberikan dampak membaiknya kualitas Pemilu. Seminar tersebut menghadirkan pembicara Ketua KPU Provinsi Bengkulu Irwan Saputra SAg MM serta angota Aries Munandar AP SSos MSi dan Siti Baroroh MSi. Moderatornya pengamat politik yang juga Ketua Jurusan Administrasi Negara Unib Jarto Tarigan MS. Turut hadir dalam seminar ini sejumlah pejabat daerah, kepolisian, dan mahasiswa Unib. \"Salah satu penyebab golput adalah orang yang tidak bisa menggunakan hak pilihnya karena persoalan administratif. Oleh karena itu KPU menetapkan daftar pemilih tetap, daftar pemilih khusus,\" kata Irwan Saputra saat memaparkan materi. Kata Irwan, menekan angka golput, KPU Provinsi mencoba membangun komunikasi dengan seluruh segmen jajaran pemerintah daerah di Provinsi Bengkulu. Pemerintah provinsi dimintanya mendukung sosialisasi penyelenggaraan Pemilu. Sehingga pesta demokrasi terlaksana dengan kelancaran sesuai proses dan tahapannya. Menurut Irwan, untuk meningkatkan partisipasi pemilih, pihaknya melakukan sosialisasi dengan gencar melalui media. Diantaranya radio, media cetak dan televisi. \"Sosialisasi itu penting, karena orang bisa jadi tidak memilih karena mungkin belum menentukan pilihan, karena apa? karena minimnya informasi yang mereka dapatkan tentang pasangan capres,\" ujar Irwan. Sementara itu, Aries Munandar memaparkan, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT). Untuk Indonesia ada 190.307.137 DPT, di Bengkulu ada 1.379.067 DPT, terdiri dari 702.759 pemilih laki-laki dan 6796.069 perempuan dan jumlah pemilih pemula ada 14 %. Ditambahkan olehnya, ada 5 segmen strategis sosialisasi yaitu pemilih pemula, penyandang disabilitas, kelompok agama, kelompok perempuan, dan kelompok pinggiran. Di sela-sela acara, Ketua Panitia Seminar, Bopy Saputra Dawata menyampaikan, jumlah peserta yang hadir ada 150 orang. Menurutnya, dengan diadakannya seminar itu diharapkan masyarakat bisa melaksanakan Pemilu dengan baik dan menentukan pilihannya. Sehingga angka golput bisa berkurang. (cw2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: