Panitia Singkirkan Calrek UMB Berpotensi

Panitia Singkirkan Calrek UMB Berpotensi

BENGKULU, BE- Bursa pemilihan rektor (Pilrek) Universitas Muhammdiyah Bengkulu masa jabatan2014-2019 seolah hanya menggiring satu calon untuk menjadi rektor. Dengan menyingkirkan salah satu calon yang dianggap memiliki potensi besar untuk menjadi seorang rektor. Bakal Calon (Balon) Rektor UMB, Dr Bachrin MSi, saat ditemui BE di ruang Dekan FKIP UMB mengatakan, \"Saya menilai ada sesorang yang harus di-golkan pimpinan wilayah Muhammadiyah (PWM) terkait dengan berbagai kepentingan.  Semua pihak yang terkait dengan Pilrek hendaknya menahan diri secara baik, secara Islami, dan sesuai dengan aturan.\" Menurutnya, hasil dari fit and proper test tersebut tidaklah rasional,  ini merupakan sebuah kejanggalan. Sebab sebelum menjadi dekan, dirinya telah mengikuti fit and proper test dan dinyatakan layak. Akan tetapi kenapa pada fit and proper test bursa pemilihan rektor dirinya dinyatakan tidak layak untuk menjadi calon. Padahal orang yang melakukan fit and proper test tersebut masih PWM yang lama dan materinya pun masih sekitar Islam kemuhammadiyahan. \"Jika memang mau mendukung salah satu calon yang diunggulkan, kenapa tidak dibicarakan secara baik-baik, saya juga akan mengerti,\" jelas Bachrin. Lebih lanjut Bachrin menambahkan, kejanggalan juga terjadi pada saat penentuan calon yang akan dikirimkan oleh senat ke Majelis Pendidikan Tinggi Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, meski dua dari calon sudah memberikan surat keterangan penarikan berkas, namun berkas tersebut tetap dikirimkan. Hal tersebut seolah memaksakan untuk memenangkan salah satu calon, mengingat pada statuta pemilihan Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah minimal ada 3 orang calon yang harus dirimkan dan diminta pertimbangan oleh PP Muhammadiyah. Senada dengan Bachrin, Drs Khairul Bahrun MM  juga mengatakan, senat seolah memaksakan ketiga berkas calon tersebut dikirim ke PP Muhammadiyah. Padahal sebelum berkas dikirim, dua dari ketiga calon (termasuk dirinya) sudah menyatakan tidak bersedia untuk menjadi rektor. \"Penarikan berkas tersebut pada tanggal 31 Mei 2014 saat rapat dalam menentukan Carek yang akan dikirimkan, namun sewaktu kami (9 senat) walk out (WO) dan ingin mengambil kembali berkas kami, hal tersebut tidak diperbolekan oleh panitia. Tak ingin terjadi konflik, kami bersama membuat pernyataan penarikan berkas dan tidak lagi bersedia untuk menjadi calon. Meski berkas tersebut tetap dibawa langsung oleh ketua senat ke pusat, namun pada berkas kami juga dilampirkan surat keterangan penarikan berkas bersama beberapa keterangan mengenai kejanggalan dan kecurangan dalam tahapan penentuan calon Pilrek. \"Diharapkan dengan adanya surat pernyataan tersebut adanya pertimbangan dari PP dalam menentukan Rektor UMB masa jabatan 2014-2019. Namun apapun keputusan dari Pimpinan Pusat, kami akan patuhi dan legowo,\" ungkap Khairul. Sebelumnya Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bengkulu, Drs H Sukron Zainul membantah adanya pengunduran diri tiga calon rektor yang ikut dalam bursa pemilihan rektor Universitas Muhammadiyah (UMB) Bengkulu. Ia pun menegaskan pelaksanaan  pemilihan rektor itu sudah sesuai dengan prosedur, dan hasilnya telah dikirim ke Muhamadiyah pusat oleh senat UMB. \"Kalau mau mencabut itu pada saat proses, dan sebelum berkas calon dikirim ke pusat,\" ujar ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bengkulu, Drs H Sukron Zainul saat ditemui BE di ruang sekretariat UMB kemarin. (Cw3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: