Inflasi Bengkulu Lebih Terkendali
BENGKULU, BE- Upaya pemerintah Provinsi Bengkulu dalam mengendalikan inflasi di Bumi Rafflesia membuahkan hasil positif. Berdasarkan pantauan yang dilakukan Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu selama tahun 2014 ini Inflasi yang terjadi di Kota Bengkulu cukup terkendali. \"Selama tahun 2014 ini kita mencatat inflasi yang terjadi di Provinsi Bengkulu khususnya di Kota Bengkulu lebih terkendali dari tahun-tahun sebelumnya,\" ungkap Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir Dodi Herlando MEcon. Menurut Dodi, meskipun tahun 2014 ini merupakan tahun politik, dan secara teori akan mempengaruhi kinerja ekonomi Indonesia, tak terkecuali Bengkulu dan tentunya akan memberikan dampak pada perubahan harga yaitu inflasi maupun deflasi. Namun pada kenyataannya Bengkulu berhasil mengendalikan Inflasi sehingga masih tetap terkendali. \"Biasanya Inflasi yang terjadi di Bengkulu selalu diatas nasional, namun saat ini sudah mulai membaik dan berada di bawah nasional, dan kita optimis pada kahir tahun nanti masih dibawah 1 digit,\" jelas Dodi. Sementara itu terkait dengan perkembangan harga barang dan jasa di Kota Bengkulu selama bulan Mei 2014, Dodi menjelaskan secara umum tercatat mengalami penurunan. Pada bulan Mei 2014 Bengkulu mengalami deflasi sebesar 0,59 persen. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar 0,04 persen. Deflasi Kota Bengkulu terjadi pada tiga kelompok yaitu kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 2,35 persen, kelompok bahan makanan sebesar 1,08 persen dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,02 persen. Sedangkan empat kelompok mengalami inflasi yaitu kelompok kesehatan sebesar 0,81 persen. Kelompok pendidikan,rekreasi dan olah raga sebesar 0,29 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,23 persen. Kelompok sandang sebesar 0,16 persen. \"Untuk laju inflasi tahun kalender yaitu dari Januari hingga Mei 2014 tercatat sebesar 0,19 persen dan laju inflasi tahunan terhitung dari Mei 2013 hingga Mei 2014 tercatat sebesar 7,25 persen,\" terang Dodi. Berdasarkan pemantauan BPS di 82 kota di Indonesia, pada bulan Mei 2014 ini 67 kota IHK mengalami inflasi dan 15 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Pematang Siantar sebesar 1,61 persen dan terendah terjadi di kota Tegal dan Kupang sebesar 0,01 persen dan deflasi tertinggi terjadi di kota Pangkal Pinang sebesar 1,27 persen dan deflasi terendah terjadi di Palembang sebesar 0,03 persen. Kota Bengkulu dengan deflasi 0,59 persen menempati urutan ke- 80. \"Sedangkan untuk pulai Sumatera, dari 23 Kota yang dipantau16 kota mengalami inflasi dan 7 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Pangkal Pinang sebesar 1,57 persen dan inflasi terendah terjadi di Pematang Siantar sebesar 1,61 persen. Deflasi tertinggi terjadi di kota Pangkal Pinang sebesar 1,27 persen dan deflasi terendah terjadi di kota Palembang sebesar 0,03 persen. Dan Bengkulu menduduki urutan ke-20,\" paparnya.(251)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: