Korban Tenggelam Belum Ditemukan
BENGKULU, BE - Proses pencarian korban tenggelam di Pantai Lokalisasi, Pulau Baai, Kota Bengkulu, Cakra Doniawan alias Doni Cakra terus dilakukan oleh tim gabungan Polsek Kampung Melayu, Basarnas, Pol Air, Lanal, Sabara Polda, Tagana, PMI Kota Bengkulu, serta keluarga. Sejak dari kejadian terjadi pada Selasa (15/4) para anggota gabungan tersebut terus menyisir serta menerjunkan 5 kapal boat ke lokasi. Dikatakan Ketua Tagana Kota Bengkulu Herdadi Widana, penelusuran pencarian korban hingga ke Pantai Jakat, Kota Bengkulu. Pencarian tersebut menemukan titik terang, anggotanya menemukan jaring yang digunakan Ade Mulya Kurniawan (34), warga Kompi, Komplek P dan K Rt 5 Rw 2, Lingkar Timur, Bengkulu dan Doni Cakra (34), PNS BLK, warga Timur Indah, Bengkulu. \"Kita sudah lakukan pencarian mengelilingi pantai, hanya menemukan jaring korban saja,\" kata Hernandi. Dikatakannya, pencarian yang dilakukan tersebut hanya menyisiri pinggiran pantai saja karena dianggap mayat yang tenggelam tersebut belum akan ke tengah lautan setelah 2 hari. \"Biasanya kalau lewat 2 hari biasanya mayatnya sudah di tengah,\" ucapnya. Senada dengan itu, Kasi OPS Basarnas Hendra Oktri mengatakan, pencarian korban memang sangat menyulitkan. Pasalnya ombak yang begitu tinggi sehingga menyulitkan kapal untuk berjalan stabil. Hal ini karena angin yang begitu kencang menerpa lautan dan membuat ombak menerpa juga tinggi. \"Apalagi siang, angin dan badai menyulitkan kita mencari korban,\" kata Hendra. Selain perahu karet, anggota dari Tim Sabara Polda Bengkulu menyisir dari bibir pantai dengan menggunakan sepeda motor. Sehingga jalur kapal karet sulit untuk melewatinya dapat terbantu dari penyisiran anggota Polda tersebut. Rencananya setelah pencarian 2 hari korban juga tidak ditemukan, pencarian akan berlanjut ke Pulau Tikus. Akan tetapi, pencarian berakhir selama 1 minggu. \"Operasi yang kita lakukan biasanya hanya sampai hari ke 7, namun tergantung kondisi sendiri,\" ucapnya. Selain itu, puluhan keluarga korban dan kerabat korban datang ke lokasi berharap Doni ditemukan. Mereka sampai harus menginap di lokasi tersebut. Sedangkan istri korban saat datang ke lokasi tersebut selalu pingsan. \"Kami dari kemarin (15/4) mencari korban, bukan hanya menelusuri pantai ini, berbagai cara kami lakukan sampai ritualpun sudah kami jalani,\" ujar ibu korban Nursani (55), sambil menangis saat ditemui BE, kemarin (16/4). Dia mengharapkan agar anggota yang terjun langsung ke lokasi tersebut bisa menemukan anaknya dalam kondisi apapun. Sehingga ia tidak merasakan kecemasan dan stress yang berlarut-larut. \"Kami tinggal berdoa kepada tuhan semoga ditemukan. Kalau sudah tidak hidup kami minta mayatnya, kalau masih hidup tunjukan pada kami dimana tempatnya,\" ungkapnya. Sementara itu korban Ade Mulya Kurniawan telah ditemukan 1 jam setelah kejadian dan dimakamkan oleh keluarganya kemarin (16/4) di TPU sekitar. Namun, ayah korban Sahrul Muklis (58) masih shock setelah kejadian itu. 2 Kali Cari Ikan Doni yang merupakan PNS BLK sebagai instruktur tersebut baru kedua kalinya mencari ikan bersama korban Ade. Saat mencari ikan pertama kali, korban mendapankan ikan yang cukup besar sehingga keluarga korban sangat senang menikmati ikan itu. \"Tiga hari sebelum ini ia pergi cari ikan dapat ikan sebesar papan, terus dimasak istrinya, dibumbui sendiri. Lalu anaknya berkata dengan ayahnya itu enak nian ikannya,\" cerita ibu korban. Lanjutnya, karena merasa anak dan istrinya sangat menikmati hasil tangkapan tersebut maka ia pergi lagi cari ikan. Sehingga terjadilah insiden yang sangat memilukan hati keluarganya. Namun kepergiannya yang kedua tersebut tidak diketahui oleh keluarganya. \"Saya tidak tahu saat ia akan pergi mencari ikan saya menjaga anaknya Rananda ardiawan (8) dan Maisya Putri Andini (3), sedangkan istrinya masih kerja,\" tuturnya.(cw3)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: