ITB Siap Kembalikan Uang Rp 10 Miliar ke Mahasiswa

ITB Siap Kembalikan Uang Rp 10 Miliar ke Mahasiswa

\"\"Institut Teknologi Bandung akan mulai mengembalikan uang kuliah mahasiswa angkatan 2012 pekan depan. Besarannya masing-masing Rp 10 juta. Pengembalian itu hanya berlaku bagi mahasiswa yang membayar uang kuliah Rp 55 juta per tahun. Rektor ITB Akhmaloka mengatakan, pengembalian uang kuliah itu sesuai dengan janji. Ketika dana bantuan operasional perguruan tinggi negeri (BOPTN) sudah cair, ITB akan mengurangi biaya kuliah mahasiswanya. Saat ini, dana bantuan itu sudah tersedia di kas negara. \"Surat keputusan rektor untuk pengembalian uang itu baru saya tanda tangani. Minggu depan prosesnya dimulai,\" katanya, di gedung Sasana Budaya Ganesha ITB, Ahad, 2 Desember 2012. Dari total sekitar 3.000 mahasiswa ITB tahun ini, tidak semua mendapat pengembalian uang kuliah. Mereka yang berhak, kata Akhmaloka, hanya 20-30 persen atau sekitar 1.000 orang, yaitu yang membayar uang kuliah Rp 55 juta per tahun. \"Mereka yang membayar di bawah Rp 55 juta setahun, atau lebih dari Rp 55 juta karena berniat menyumbang ke ITB, tidak termasuk yang dikembalikan uangnya,\" ujarnya. Untuk pengembalian uang kuliah itu, ITB akan menawarkan tiga pilihan. Yakni, uangnya akan diambil tunai, dipakai untuk biaya kuliah tahun depan, atau disumbangkan ke ITB. Menurut Akhmaloka, total dana pengembalian uang kuliah sekitar Rp 10 miliar itu sebenarnya bukan berasal dari BOPTN, melainkan penyisihan dari uang sumbangan orang tua. Sebab, dana BOPTN walau sudah tersedia di kas negara, belum bisa mereka ambil langsung. \"Waktunya sudah mepet. Kata Menteri Keuangan dana BOPTN harus selesai dipakai paling lambat 15 Desember tahun ini,\" ujarnya. Sementara itu, Rektor Universitas Padjadjaran Ganjar Kurnia  mengatakan, sejak awal tahun akademik baru pihaknya sudah menurunkan langsung uang kuliah yang dibayar. Jadi, tidak ada pengembalian uang kuliah begitu dana BOPTN cair. Penurunan uang kuliah itu menyeluruh ke seluruh fakultas. \"Paling besar di Fakultas Kedokteran, dari sebelumnya Rp 175 juta setahun menjadi Rp 95 juta,\" katanya.(tempo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: