Kadishub: Pelindo Lecehkan Tim Sounding

Kadishub: Pelindo Lecehkan Tim Sounding

KSOP Lapor  ke Dirjenhub BENGKULU, BE - Persoalan data hasil sounding kedalaman alur Pelabuhan Pulau Baai semakin meruncing. Ini setelah PT Pelindo II Cabang Bengkulu menuding anggota tim terpadu terkecuali Pelindo disinyalir telah melakukan pembohongan terhadap data alur sebenarnya. Bahkan salah satu anggota tim, Kadishubkominfo Provinsi Bengkulu, Drs Eko Agusrianto meminta Pelindo untuk tidak sembarangan mengeluarkan pernyataan Pernyataan ini disampaikan Eko, setelah ia mengetahui pihak Pelindo II menuding anggota tim memiliki kepentingan dalam pengukuran alur, sehingga pihak Pelindo pun menolak menandatangani berita acara hasil pengukuran atau souding yang digelar 25-26 Februari 2014 itu. \"Mencermati apa yang disampaikan Pelindo yang menuding tim memiliki kepentingan. Perlu Pelindo ketahui, tim itu bukan bukan atas nama individu, tapi mewakili lembaga. Jika Pelindo menuding ada kepentingan, berarti Pelindo meragukan dan melecehkan lembaga,\" ungkap Eko, sore kemarin. Ia mengungkapkan, KSOP hanya koordinator dan tidak akan berani membuat sesuatu dengan kaca mata sendiri, tapi berdasarkan data yang diperoleh tim saat melakukan sounding. \"Kalau memang ada sesuatu yang ditutup-tutupi atau direkayasa, berarti alangkah beraninya tim membuat berita acara tidak berdasarkan fakta. Artinya Pelindo jangan hanya bisa membuat statemen, karena tim itu bekerja dengan mekanisme, bekerjasama untuk mendapatkan data dan bersama-sama merumuskan hasilnya sesuai dengan data yang sebenarnya,\" terangnya. Eko juga memastikan bahwa anggota tim tidak akan mau diarahkan demi kepentingan tertentu, karena mereka mewakili lembaga dan sangat berbahaya bila ada anggota tim bersedia mengikuti keinginan anggota tertentu. \"Sangat kita sayangkan pernyataan Pelindo tersebut, berarti mereka sudah menuduh tim bekerja dengan  tidak baik. Jangan asal ngomong, tim ini bekerja berdasarkan yang ada di lapangan,\" tegasnya. Menurutnya, justru pihaknya mempertanyakan keputusan Pelindo yang tetap \"ngotot\" tidak mau menandatangani berita acara yang menyebutkan bahwa kedalaman alur hanya 10 meter, bukan 13,5-14 meter tersebut. \"Kita pertanyakan kenapa tidak mau tandatangan. Kalau memang meragukan hasil sounding, kenapa tidak protes saat pembahasan. Padahal saat pembahasan itu ada 2 orang dari pihak pelindo. Kenapa sudah selesai dibahas baru dipermasalahkan,\" tantangnya. Ia juga mengaku aneh tiba-tiba pihak Pelindo mengatakan hasil sounding itu direkayasa oleh tim, sedangkan data yang digunakan untuk membuat berita acara itu berasal dari Pelindo dan alat yang digunakan untuk souding pun milik Pelindo. \"Kok mereka bilang rekayasa, alatnya kan dari mereka dan data itu juga dari mereka. Apakah mungkin perwakilan dari Dirjen Perhubungan Laut dan teknis Pelindo mau merekaya, saya rasa tidak karena risikonya sangat besar dan mereka bisa habis,\" ujarnya. Bahkan menurut Kadishub, jika anggota tim ini tersinggung, maka mereka bisa menggugat karena mereka tidak akan terima bila dikatakan lembaganya melakukan rekayasa. \"Pelindo bisa digugat lho, makanya jangan asal bicara,\" sampainya. Selain itu, Eko juga menegaskan bahwa ia bersama tim lainnya tidak memiliki kepentingan, tujuannya hanya ingin mendudukkan persoalan tersebut agar selesai dan Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu bisa maju dan berkembang dengan baik. \"Justru kami yang meragukan Pelindo, kenapa tidak mau menandatangani berita acara hasil sounding dan mengapa minta dirubah. Kelau tidak ada kepentingan, pasti Pelindo akan menandatanganinya,\" imbuhnya. Menurut Eko, penolakan ini merupakan kedua kalinya oleh Pelindo, setelah sebelumnya juga menolak hasil sounding yang digelar akhir tahun 2012. \"Penolakan ini bukan yang pertama, kalau tidak salah waktunya tahun 2012 akhir mereka juga pernah menolak,\" pungkasnya. //Laporkan Meskipun PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Cabang Bengkulu menolak hasil hasil souding atau pengukuran kedalaman alur Pelabuhan Pulau Baai yang digelar oleh tim terpadu pada 25-26 Februari lalu, namun Kantor Kesyabandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Bengkulu tetap melaporkan hasil tersebut ke Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Rencananya hasil sounding yang menyebutkan kedalaman alur hanya 10 meter itu akan dilaporkan minggu ini, namun karena Kepala KSOP Bengkulu tengah menghadiri acara di Sumatera Barat, Padang, sehingga hasil souding itu baru akan disampaikan ke Dirjen Selasa (25/3) besok. \"Harusnya memang hasil sounding itu sudah kami sampaikan ke Dirjen Perhubungan Laut, namun karena menghadiri kegiatan di Padang dan hari ini (kemarin,red) baru pulang ke Jakarta, sehingga penyampaiannya akan kami lalukan Selasa besok,\" ungkap Kepala KSOP Pulau Baai Bengkulu, Jhonni F. Hutasoit saat dihubungi BE, kemarin. Selain hasil sounding, pihaknya juga melampirkan surat dari Pelindo dengan nomor KL.84/10/3/1/C.Bkl-14 yang meminta berita acara tersebut diubah bahwa kedalaman 10 meter bukan di center line alur, melainkan di pinggir alur. \"Semuanya berkas akan kita serahkan, termasuk surat dari Pelindo dan beberapa bukti lainnya,\" tegasnya. Selain itu, Jhonni juga menyatakan pihaknya tetap menolak merubah redaksional berita acara hasil sounding tersebut. Karena menurutnya, sounding tidak hanya dilakukan oleh KSOP dan Pelindo, namun banyak anggota lainnya seperti  Dishubkominfo Provinsi Bengkulu, Dirjen perhubungan laut, Polair, Asosiasi Insa, APBB, Navigasi, TNI AL dan beberapa anggota lainnya. Dan semua anggota tim pun juga menolak hasil sounding itu diubah dan mereka sudah menandatangani beritanya acaranya. \"Kami menolak menolak tegas merubah berita acara tersebut, karena kami hasilnya benar sesuai dengan fakta saat melakukan sounding. Jika tidak benar, tentu anggota tim lainnya juga mengajukan perbuahan, namun kenyataannya semuanya sepakat dan hanya Pelindo yang menolak,\" terangnya. Jhonni membantah dikatakan pihaknya memiliki kepentingan lain terhadap permasalahan tersebut. Menurutnya, pihak dan anggota tim terpadu lainnya sama sekali tidak memiliki tujuan tertentu, kecuali membenahi Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu agar berkembang dengan baik sama seperti pelabuhan yang ada di provinsi lain. \"Justru kami yang bertanya, kalau memang Pelindo memiliki niat yang baik, mengapa surat permintaan merubah redaksional berita acara hasil sounding itu hanya disampaikan kepada kami. Mengapa tidak disampaikan kepada semua anggota tim yang ada,\" tanya Jhonni. Ragukan Berita Acara Dikonfirmasi, Advisor Pengendalian Kinerja dan PFSO sekaligus Humas PT Pelindo II Bengkulu, Mattasar SR SE membantah dikatakan telah melecahkan lembaga yang diwakili oleh anggota tim terpadu sounding tersebut. Namun dengan tegas ia menyatakan bahwa pihaknya memang meragukan keabsahan berita acara yang dibuat oleh tim tersebut. \"Kami memang meragukan hasil sounding yang dituangkan dalam berita acara itu, kami punya bukti bahwa kedalaman alur memang 13,5 hingga 14 meter. Sedangkan 10 meter itu merupakan kedalaman yang terdapat di pinggir alur. Kami tidak membalikkan fakta. Karena tidak sesuai dengan fakta itulah membuat kami menolak menandatangani berita acara hasil sounding tersebut,\" tegasnya. Bahkan ia bersikukuh menuding anggota tim, selain Pelindo memang memiliki kepentingan lain, yang dibuktikan dengan merekayasa hasil sounding yang sebenarnya. \"Mereka sudah memutar-balikkan fakta, sampai kapan pun kami tidak akan terima. Dan kami siap melakukan sounding ulang untuk membuktikan bahwa data kami adalah benar,\" tukasnya. Ia juga mempersilahkan KSOP melaporkan hasil sounding itu ke Dirjen Perhubungan Laut dan ia mengaku tidak khawatir akan dampaknya. \"Silahkan saja disampaikan, karena tidak takut dan kami tetap menolak karena kedalaman center line alur adalah 13,5 hingga 14 meter. Sedangkan dalam berita acara itu hanya dibuat 10 meter, padahal kedalaman 10 meter di pinggir alur,\" tantangnya. Bahkan ia mengaku siap malakukan sounding ulang untuk membuktikan bahwa pihaknya yang benar, bulan KSOP dan anggota tim lainnya. \"Kami akan siap memberikan penjelasan kepada Dirjen bila dibutuhkan, dan kami juga siap melakukan sounding ulang untuk membuktikan bahwa kedalaman yang sebenarnya sesuai dengan data yang kami miliki,\" pungkasnya.(400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: