Belasan Rumah Terancam Longsor
CURUP, BE - Belasan rumah penduduk di dusun 2 Desa Tabarenah Kecamatan Curup Utara terancam longsor ke dalam aliran sungai Air Mudu. Pantauan wartawan, Senin (17/3), bangunan rumah penduduk tinggal menyisakan jarak rata-rata 1 meter, dari tebingan curam dengan ketinggian lebih dari 8 meter persis bersebelahan dengan aliran sungai. Beberapa pemilik rumah yang terdata oleh wartawan diantaranya rumah milik Diana, Anton, Tiwi, Yana, Yusmita, Malali, Pendi, Ujang Des, Wan, Kelan, Toib, Muri, Wastim, Sri, Erma, dan Rawa. \"Rumah tersebut berada persis disamping jurang setinggi 8 meter, jaraknya tinggal 1 meter lagi pak, sedangkan longsor terus terjadi mengikis tebingan saat hujan lebat karena tergerus aliran sungai,\" ungkap Diana (24) salah seorang pemilik rumah kepada wartawan. Diana menerangkan, warga sama sekali tidak memprediksi tebingan mulai tergerus longsor dan terbawa aliran sungai. \"Dulu jarak rumah kami dengan tebingan sekitar 10 meter, kini tinggal menyisahkan 1,5 meter lagi pak. Bahkan pohon bambu yang selama ini menopang tebingan ikut terbawa longsor, jika hujan lebat kami mulai was-was bangunan rumah akan ikut longsor,\" kata Diana. Pantauan wartawan, longsor setidaknya terjadi 300 meter membentang di sepanjang pemukiman penduduk, dengan ke ketinggian jurang rata-rata 8 meter. \"Baru dua tahun ini longsor mulai mengikis tebingan, sekarang sudah mulai menghawatirkan. Kami sebenarnya pernah punya niat memprogramkan lewat kegiatan PNPM, namun karena longsor cukup panjang perhitungan kami jelas akan memakan biaya tidak sedikit, ini sudah ranahnya APBD atau APBN pak,\" ungkap koordinator BKM Desa Tabarenah, Anton Jamil, yang ikut mendampingi wartawan melihat langsung kondisi longsor. Peristiwa longsor ini sudah dilaporkan warga kepada Kepala Desa dan pihak kecamatan agar dibahas dalam musyawarah rencana pembangunan. \"Kalau kepala keluarga yang terancam tidak punya tempat tinggal karena longsor ini lebih dari 20-an, total penduduk lebih dari 100 orang, jadi kalau longsor ini merobohkan rumah, maka cukup banyak yang kehilangan tempat tinggal,\" terang Anton lagi. (999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: