“Neymar” Dominan, Bintang Lain Sepi

“Neymar” Dominan, Bintang Lain Sepi

YANG asing dengan sepak bola dan sekarang datang ke Brasil mungkin tak menyangka bahwa negeri terluas kelima di dunia itu akan menjadi tuan rumah ajang akbar Piala Dunia 2014. Sebab, meski perhelatan kurang dari seratus hari lagi, kegairahan memang belum begitu terlihat.

Kanal olahraga di televisi-televisi Brasil masih sibuk dengan Campeonato Carioca atau Campeonato Paulista (liga di negara bagian Rio de Janeiro dan Sao Paulo). Juga, menayangkan aksi para pemain Brasil yang memperkuat klub masing-masing di Liga Champions Eropa.

Tak terlihat “serangan\" udara maupun darat. Maksudnya, kampanye besar-besaran dari panitia penyelenggara melalui iklan di televisi, radio, atau televisi.

Dua kota terbesar di Brasil yang sudah didatangi Jawa Pos, Rio de Janeiro dan Sao Paulo, masih bersih dari segala penanda publik bahwa keduanya merupakan host city ajang akbar empat tahunan tersebut. Padahal, Rio adalah venue final dan Sao Paulo memanggungkan partai pembuka Piala Dunia 2014.

Bagaimana dengan suvenir, penanda paling mudah sebuah event besar? Itu pun masih sangat minim. Di kawasan Sao Bento, khususnya Rua 25 Marco, yang dikenal sebagai pusat belanja murah berbagai barang, ada sejumlah toko yang sudah menjual merchandise Piala Dunia. Tapi, yang dominan baru jersey dan segala pernak-pernik tim nasional (timnas) Brasil.

“Anda terlalu dini kalau mencari suvenir tim (Piala Dunia) lain saat ini. Mungkin baru Mei nanti,” kata Sylvia Arnetta, karyawan di toko penjual merchandise di Rua 25 de Marco, Sao Paulo, kawasan yang banyak dihuni imigran dari Lebanon dan Syria.

Padahal, di negara lain seperti Indonesia, demam Piala Dunia sudah sangat terasa. Banyak pusat perbelanjaan di tanah air yang sudah menjajakan T-shirt atau suvenir bermotif para partisipan Piala Dunia 2014. Meski, yang tidak memegang hak cipta harus menyiasatinya dengan tidak memasang logo ajang empat tahunan tersebut.

Jersey timnas Brasil yang dijual di sekitar Sao Paulo itu pun terbatas. Baik yang di pertokoan maupun kaki lima. Hanya replika kostum bernomor punggung 10 milik bintang utama Brasil saat ini, Neymar, yang terlihat di mana-mana. Mulai untuk ukuran dewasa sampai anak-anak. Harganya cukup mahal. Harga jersey masih di atas 150 reis atau sekitar Rp 750 ribu (1 reis sekitar Rp 5 ribu).

Mungkin hanya di kereta bawah tanah Sao Paulo aroma Piala Dunia 2014 bisa sedikit dirasakan. Di video yang terpasang di subway jalur 1, 2, dan 3, ada video yang rutin menayangkan lima gol terbaik Piala Dunia sepanjang masa. Di antaranya, gol Pele di Piala Dunia 1958, gol Michael Owen di Piala Dunia 1998, dan puncaknya adalah gol Diego Maradona di Piala Dunia 1986.

Selain tayangan gol-gol terbaik yang kerap menyedot perhatian penumpang tersebut, ada kuis trivia. Sayang, materinya tidak berubah tiap hari. Yakni, tentang siapa tuan rumah Piala Dunia 2018. (*/c10/ca)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: