Produksi Telur Turun

Produksi Telur Turun

  \"produksiPONDOK KELAPA, BE - Pengelola budidaya telur ayam bloiler di Desa Blok V Srikaton Kecamatan Pondok Kelapa mengeluh. Sejak pergantian tahun 2014 lalu, ayam Bloiler di kandang tidak produktif. Hal itu membuat produksi telur ayam menurun. Kondisi ini membuat turunnya harga jual telur. Saat ini, harga telur ayam hanya sekitar Rp 30 ribu/karpet lagi. Padahal, diharga normal biasanya mencapai Rp 35 ribu/karpet. \"Sejak 3 bulan lalu, produksi telur ayam menurun,\" ungkap pengelola telur ayam di desa Srikaton, Surahman. Menurutnya, hanya beberapa ayam yang sudah mulai stabil bertelur. Program budidaya ayam petelur itu disupport Bank Indonesia (BI). Desa Srikaton merupakan desa binaan Bank Indonesia. “Seharusnya ada dukungan Pemda untuk menambah jumlah ayam dan kandang, agar produksi ayam ras di Benteng tidak putus atau turun,” katanya. Pengembangan dan budidaya ayam petelur di Desa Srikaton selama ini sangat produktif. Komitmen masyarakat meningkatkan ekonomi pedesaan dan ekonomi masyarakat secara bertahap di Benteng terlaksana. “Desa Srikaton sudah menjadi desa agro wisata. Budidaya telur bisa diandalkan untuk memastikan pengembangan perekonomian masyarakat di desa,” jelasnya. Diakui Surahman, program pengembangan telur Srikaton diolah 8 kelompok produktif, dengan ribuan ayam ras petelur. Hasil telur per harinya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat baik di Benteng maupun di luar Benteng. “Selama pergantian bulu hasil panen telurnya menurun, produksi telur dipastikan meningkat setelah itu,” katanya. Budidaya telur ayam ras sangat berpengaruh terhadap peningkatan ekonomi masyarakat setempat, dan meningkatkan penghasilan masyarakat. selain itu warga selama ini menjadi buruh harian, sudah produktif individualisme. “Bayangkan saja, setiap 1 karpet saja sudah Rp 33 ribu, kalau punya ayam 1000 ekor bisa menghasilkan uang ratusan ribu,” tambahnya.(111)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: