Pedagang Merasa Dizalimi

Pedagang Merasa Dizalimi

\"AriBENGKULU, BE - Penertiban pedagang kaki lima (PKL) yang dilakukan Satpol PP Kota Bengkulu di Jalan KZ Abidin 1 kemarin, dinilai tebang pilih dan menzalimi pedagang.  Hal ini dirasakan oleh Karmiati (48) dan suaminya Safei (59).  Sebab pada saat penertiban, hanya gerobak mereka yang diangkut Satpol PP. Penertiban yang dilakukan Satpol PP di kawasan tersebut karena muncul beberapa isu yang mengatakan bahwa para pedagang di lokasi tersebut memberikan sejumlah uang kepada Satpol PP.  Sehingga mereka tidak pernah kena penertiban selama ini.  Dan berdasarkan informasi yang didapat, isu tersebut disebarkan oleh pedagang sate, sehingga Karmiati yang berjualan sate menjadi sasaran.  Sedangkan pedagang lainnya dibiarkan pergi begitu saja. \"Saya dituduh mengatakan bahwa kami membayar Satpol PP.   Padahal kapan saya pernah berbicara dengan orang lain,\" aku Karmiati setelah gerobaknya diangkut petugas. Menurut Karmiati ia tidak terima dituduh, ia juga mengatakan jika apa yang dilakukan Satpol PP tersebut tidaklah adil dan tebang pilih.   Karena hanya gerobaknya saja yang diangkut, sedangkan pedagang lainnya tidak diangkut. Sementara itu, Safei yang merupakan suami Karmiati mengatakan, ia tidak tahu persis perihal adanya setoran para pedagang kepada Satpol PP, namun ia mengakui jika beberapa waktu lalu ia sempat diminta untuk menyetor uang agar mereka bisa berjualan di lokasi tersebut. \"Kami kemarin sudah bayar Rp 50 ribu, namun saya lupa dibayarkan kepada siapa,\" jelas Safei. Di sisi lain Kepala Satpol PP Kota Bengkulu Drs Jahin L SSos melalui Kabid Linmas, Suardi SH MM, menegaskan bahwa pihaknya tidak menerima uang setoran dari pihak manapun sehingga mereka selama ini belum melakukan penertiban.  \"Penertiban yang kami lakukan ini menunjukkan bahwa kami tidak menerima uang setoran dari siapapun,\" ungkap Suardi. Sementara itu terkait dengan hanya diangkutnya gerobak milik Karmiati, Suardi menjelaskan bahwa pedagang sate lainnya lepas dari pantauan mereka, karena saat melakukan penertiban di bagian lainnya para pedagang tersebut sudah kabur duluan. \"Kita tadi mulai dari ujung, jadi saat kami mulai penertiban mereka luput dari penglihatan kami, sehingga tidak kami amankan,\" tambah Suardi. Namun di balik penjelasan yang dilakukan Satpol PP, masih terjadi kejanggalan dari penertiban yang dilakukan tersebut.  Dimana masih banyak lapak pedagang yang tidak diangkut, padahal pemiliknya tidak ada.  Selain itu penertiban PKL yang dilakukan di KZ Abidin tersebut hanya dilakukan di samping Mega Mall dan PTM sedangkan PKL yang berada di kawasan pertokoan hingga jalan Suprapto terkesan dibiarkan saja dan tanpa ada sentuhan dari petugas. (251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: