Anak Tewas Tertembak, Ortu Tersangka

Anak Tewas Tertembak, Ortu Tersangka

CURUP, BE - Sudah jatuh tertimpa tangga. Itulah mungkin yang pantas digambarkan bagi pasangan suami istri asal Kelurahan Kota Padang Kecamatan Kota Padang, Rejang Lebong, Fauzi (32) dan Nova (28). Setelah anaknya tewas terkena peluru senjata api rakitan, Selasa lalu (18/2), keduanya pun kini ditetapkan sebagai tersangka. Keduanya dijerat dengan pasal yang berbeda. Fauzi akan dijerat Undang-undang Darurat Nomor 12 tahun 1951 tentang Kepemilikan Senjata Api. Sedangkan, Norma akan dijerat dengan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan. Kapolres RL, AKBP Edi Suroso SH melalui Kapolsek Kota Padang, Iptu Heri Saputra menjelaskan, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait tragedi terbunuhnya Nova dan kepemilikan senjata api oleh warga sipil tersebut. \"Untuk saat ini kedua orang tua Nova, yakni Fauzi dan Norma belum bisa kita ambil keterangan karena masih dalam keadaan duka hingga 6 hari mendatang,\" ungkap Heri. Heri mengaku, pihaknya saat ini tengah melakukan pencarian proyektil yang sempat bersarang di tubuh korban. “Kita mau lihat jenisnya, apakah berbentuk kelahar atau proyektil yang sengaja dibuat berbahankan timah. Nanti akan kita masukkan sebagai salah satu barang bukti,” ujar Heri. Saat ditanya soal kemungkinan banyaknya warga Lembak yang memiliki senjata api jenis Kecepek, Heri tidak menampik kemungkinan tersebut. Untuk itu, Heri menyatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan penertiban. “Saya juga mengimbau kepada warga, jika memiliki Kecepek atau senjata api jenis lainnya agar berlaku kooperatif dengan cara menyerahkannya kepada pihak yang berwajib sebelum dilakukan penertiban khusus,” ujar Heri. Nova (08) warga Kelurahan Kota Padang Kecamatan Kota Padang tewas mengenaskan dengan luka tembak, Selasa (18/02) sekitar pukul 07.00 WIB. Bocah perempuan yang bersekolah di Sekolah Dasar (SD) 04 Kota Padang itu menjadi korban peluru senjata api rakitan jenis Kecepek laras Panjang milik Fauzi (30) ayah kandungnya sendiri. Peristiwa memilukna itu terjadi saat korban ditemani Norma (28) yang tidak lain adalah ibu kandungnya sedang asik melakukan aktifitas keseharian di dapur rumah. Norma sedang aksi melihat kecepek laras panjang milik suaminya yang berada di dapur dalam kondisi kotor. Norma lantas mengambil kecepek tersebut bermaksud untuk membersihkan senjata yang membayakan tersebut. Korban Nova yang penasaran lantas menghampiri Norma sambil berdiri tepat di hadapan ibu kandungnya tersebut. Saat dibersihkan, Norma tidak  menyadari jika kecepek tersebut telah berisikan mesiu lengkap siap tembak. Secara tidak sengaja, norma menarik pelatuk kecepek tersebut hingga akhirnya meledak tepat mengenai korban yang berada di hadapannya. Tak ayal, peluru kecepek yang terbuat dari timah menembus dada sebelah kanan korban hingga korban tersungkur di lantai dapur rumah. Keluarga Kurang Mampu Suasana duka benar-benar menyelimuti pasangan Fauzi dan Norma warga Kelurahan Kota Padang Kecamatan Kota Padang Rejang Lebong. Anaknya Nova (8) tewas mengenaskan tertembak di dada dari senjata api laras panjang rakitan jenis kecepek milik sang ayah. Makin miris, bocah yang masih duduk di bangku kelas 2 sekolah dasar itu tertembak oleh ibunya sendiri. Keluarga Nova berasal dari kalangan kurang mampu. Ia merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Adiknya bernama Widia masih berumur 5 tahun. Nova bersama ayah dan ibunya tinggal menumpang di rumah sang nenek, Badar (60). Mereka tinggal di ladang karena menunggu padi darat yang belum panen. Rumah sang nenek Badar ini juga dekat dengan lokasi sekolah Nova. Sang ayah Fauzi bekerja sebagai petani dan buruh upahan menyadap karet. Namun jika saat hujan sang ayah mencari upahan seperti mencari bambu dan kayu untuk pagar warga. Sedangkan sang ibu, Norma mencari upahan sebagai buruh tani di kebun warga setempat. Itu pun jika ada permintaan. Sambilannya mencari pakis di pinggir sungai untuk dijual di desanya. Di rumah yang ditinggalinya, Nova bersama ibunya mendiami rumah papan berukuran 4 x 4 meter. Rumah itu hanya memiliki satu kamar dan dapur yang terbuat dari bambu. Untuk penerangannya masih menyambung listrik dari tetangga sekitar. Nova adalah anak yang periang serta penurut dan tidak pernah membantah kepada kedua orang tuanya maupun sang nenek. Ia rajin bersekolah dan mempunyai cita-cita ingin memperbaiki ekonomi keluarganya. Namun cita-citanya itu pupus setelah terkena tembakan di bagian ulu hati hingga tembus ke punggung akibat kelalaian orang tuanya. Kediaman Nova yang berada dekat di rel kereta api di Kelurahan Kota Padang Kecamatan Kota Padang, kemarin, terlihat ramai warga yang melayat. Bahkan Camat Kota Padang Suaib, Lurah Kota Padang Riza serta anggota dewan datang menyampaikan bela sungkawa. Kedua orang tua Nova terlihat sangat terpukul. Apalagi sang adik korban selalu menayakan ke mana Nova. Begitu pula dengan sang nenek menjadi teman sepermainan korban, tak henti-hentinya menangis.(999/cw1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: