Kades Tolak Raskin
BENTENG, BE - Bulog Provinsi Bengkulu melakukan pembahasan terhadap kuota jatah raskin (beras miskin) se- Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) ini. Hanya saja, sayangnya kuota raskin itu tetap diangka 4.925 rumah tangga sasaran (RTS) dan pagu beras 886.500 kilogram. Kuota raskin ditetapkan oleh pihak bulog dan pembagiannya setiap kecamatan baru akan dibahas mulai, kemarin. Terkait hal itu, beberapa kepala desa. Seperti, Kades Kembang Seri, Junaidi berenccana untuk menolak membagikan raskin kepada warganya. Sebab, jika kuota tidak bertambah dan tetap akan dibagikan maka akan menimbulkan konflik diantara warga. \" Kalau tidak mencukupi lebih tidak kita bagikan sama sekali,\" ungkapnya. Menurutnya, dengan kuota raskin tidak bertambah itu maka akan menimbulkab keributan sebab ada warga yang dapat dan tidak sehingga pihak pemerintah desa dinilai tidak adil. Oleh sebab itu, dari pada menimbulkan permasalahan maka alangkah baiknya tidak dikucurkan sama sekali. \" Padahal tahun 2013 lalu, ada penambahan di tahun 2014 ini. Namun, bukti kuota raskin tetap,\" keluhnya. Sementara itu, Kabag Kesra Pemda Benteng, Dra. Martini menjelaskan, raskin sebelumnya dikelola Bagian Ekonomi dan Pembangunan, sekarang sudah dialihkan ke Kesra. Penetapan kuota tanpa diketahui pihak kesra, melalui lembaran surat edaran dari pihak bulog. \"Tidak ada penambahan kuota beras miskin di tahun 2014 ini, masih tetap di angka lama 4.925, penetapan kuota tak melibatkan kami,\" katanya. Dijelaskannya, walaupun demikian dia akan berupaya menyatukan pendapat dengan camat, menampung keluhan camat terkait masih adanya warga yang belum mendapat jatah raskin. \"Informasinya di lapangan masih banyak warga yang miskin belum dapat raskin. Hal ini akan kita bahas bersama camat, termasuk upaya yang dilaksanakan mengatasinya,\" jelas Martini. Selain itu kata Martini, untuk meminimalisir data ganda penerima raskin atau bantuan sosial, akan dipasang berupa tanda penerima RTS. Dengan itu bisa dijadikan acuan atau dasar penentu penerima bantuan sosial, sehingga petugas tidak tertipu. \"Kesra akan membentuk tim bertugas ke lapangan, melakukan sosialisasi dan sekaligus memasang tanda raskin,\" imbuhnya. Sedangkan, kepala Bulog Bengkulu, Basirun menuturkan pihaknya sudah berupaya untuk meminta tambahan kuota raskin ini. Hanya saja, pihak Bulog pusat tidak merespon usulan pihaknya. Sehingga, kuota raskin masih tetap seperti tahun 2013 lalu. Sehingga, terkait tidak adanya penambahan jumlah kuota raskin itu, akan kembali diusulkan pada tahun 2015 mendatang. \" Akan kembali kita usulkan untuk tambahan kuota raskin itu,\" terangnya.(111)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: