Berhenti Merokok Hingga Hilang Ingatan

Berhenti Merokok Hingga Hilang Ingatan

Rusdi (81); Tukang Bengkel Sepeda dan Perokok Berat Berangkat Umrah

\"mbahMenjalankan ibadah umrah ke Tanah Suci, Mekkah tidak hanya bisa dilaksanakan oleh kalangan mampu, namun kalangan menengah ke bawah pun bisa melaksanakannya, asalkan memiliki niat dan keinginan yang kuat. Mbah Rusdi, seorang tukang bengkel sepeda warga Jalan Merapi Raya RT 2 RW 1 No 106 Kelurahan Kebun Tebeng Kota Bengkulu, tersenyum bahagia saat berkunjung ke Graha Pena Bengkulu Ekspress Simpang Skip, kemarin. Ia tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya, karena niatnya beribadah ke Tanah Suci, Mekkah, insya Allah akan terwujud pada 20 Februari ini.

==================== DENDI SUPRIADI,

Kota Bengkulu ==================== PRIA kelahiran Nganjuk, Jawa Timur, 10 Mei 1933 ini tidak menyangka akan menunaikan ibadah umrah ke Tanah Suci.  Karena sejak ia merantau ke Bengkulu tahun 1980 sebagai tukang kebun Gubernur Soeprapto, penghasilannya hanya pas-pasan untuk menghidupi keluarganya. Sejak tahun 1984, Mbah  Rusdi disupport istrinya Isyah (64) mulai menekuni profesinya sebagai tukang bengkel sepeda di Sawah Lebar Bengkulu tidak jauh dari kampus Universitas Dehasen. Kemudian tahun 1994 ia pindah ke Jalan Merapi Raya RT 2 RW 1 no 106 Kelurahan Kebun Tebeng dan membangun rumah di sana. Pada tahun 2003, suatu hari setelah membaca barzanji, Mbah Rusdi pun tergugah ingin menjalankan ibadah haji dan ia mengutarakan niatnya itu kepada istrinya.  Dan istrinya sempat menyebutkan bahwa keinginan Mbah Rusdi hanya mimpi di siang hari dan seperti cicak ingin memakan kelapa. Kendati begitu, jika benar-benar berniat berkunjung ke Mekkah, istrinya menyarankan agar Mbah Rusdi berhenti merokok dan uang yang biasa digunakan untuk membeli rokok dikumpulkan untuk biaya berangkat ke Mekkah. Dan istrinya bersedia menabung setiap harinya Rp 5.000. \"Saat itu biaya naik haji masih dapat Rp 18 juta, dan saya targetkan 10 tahun uang itu sudah terkumpul hanya mencari tambahnya sebesar Rp 2 juta,\" ceritanya. Untuk berhenti merokok, Mbah Rusdi kembali mendapat ujian berat, bahkan ia sempat kehilangan ingatannya selama 3 bulan karena tidak mencicipi rokok. Namun demikian, ia tetap berkomitmen untuk berhenti merokok, sehingga ingatannya kembali pulih pada bulan ke-4 sejak ia berhenti merokok. \"Saya sering hilang ingatan, seperti saya ingin mengambil sesuatu, pas berada dekat benda yang ingin saya ambil itu, tiba-tiba saya lupa mau mengambil apa. Sehingga saya harus kembali ke tempat semula untuk mengingatkan apa yang ingin saya ambil,\" urainya. Tepat 2013 kemarin, tabungannya pun sudah mencapai Rp 18 juta, dan ia pun berusaha mencari informasi biaya menunaikan ibadah haji. Namun biaya naik haji sudah mencapai Rp 35 juta dan harus menunggu dalam waktu antara 5-6 tahun. Mendapati hal itu, Mbah Rusdi lantas mengurungkan niatnya, awal 2014 lalu, anak pertamanya, Rahmat Sidik (23) yang bekerja di Sowroom motor di Kebun Tebeng, menyarankan agar Mbah Rusdi menunaikan ibadah umrah saja, dan ia bersedia menutupi kekurangan biayanya. \"Setelah itu saya langsung mencari informasi mengenai umrah, dan saya mendaftar di Bengkulu Ekspress. Saat ini saya sudah mengurusi semua persyaratannya dan akan berangkat tanggal 20 bulan ini,\" tuturnya. Ia merasa bersyukur, karena berkat bantuan istrinya ia bisa berhenti merokok dan bisa menunaikan ibadah umrah.  Mbah Rusdi membayangkan, andai ia tidak berhenti merokok sejak 19 tahun silam, tentu ia tidak mungkin bisa berangkat ke Mekkah, dan kondisi kesehatannya pun belum tentu sehat seperti saat ini.  \"Meskipun sudah berumur 81 tahun, namun saya sehat dan bugar. Kalau saya tidak berhenti merokok, mungkin saat ini saya sudah mati atau dalam keadaan sakit parah,\" imbuhnya. Di sisi lain, Mbah Rusdi juga bersyukur atas prestasi yang diperoleh anak bungsunya, Ririn Novia (20) yang saat ini tengah duduk di Semester 1 di Universitas Muhammadiyah Jogjakarta. Bisa kuliah di Jogjakarta itu atas beasiswa yang diberikan H Ahmad Kanedi saat menjabat sebagai walikota Bengkulu memberikan beasiswa sebesar Rp 30 juta. \"Selain itu mendapatkan beasiswa dari pak Ahmad Kanedi, di Jogjakarta saat ini saya juga mendapatkan beasiswa bebas uang kuliah,\" pungkasnya.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: