Efek Rumah Kaca Ditargetkan Turun

Efek Rumah Kaca Ditargetkan Turun

BENGKULU, BE - Pemerintah pusat melalui Dirjen Kehutanan Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kementerian Kehutanan RI menargetkan efek dari rumah kaca akan turun 26 persen pada tahun 2020 mendatang. Langkah itu dilakukannya untuk mengantisipasi kerusakan lapisan ozon yang kian menipis. Jika dibiarkan terus berlanjut, bisa menimbulkan kebakaran akibat pancaran matahari tidak lagi ditahan oleh lapisan ozon. Ini disampaikan Direktur Jenderal  Kehutanan Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kementerian Kehutanan RI, Ir Soni Partono, MM usai melepas penyu di Taman Satwa Alam (TWA) Pantai Panjang Bengkulu, kemarin. Ia mengatakan  pemerintah pusat telah berkomitmen untuk menurunkan efek gas rumah kaca tersebut dengan terus menggalakan penanaman pohon. \"Keputusan ini berdasarkan kebijakan yang telah dikeluarkan Presiden RI tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dengan melakukan penanaman pohon ini,\" katanya. Menurutnya, dengan menanam pohon setidaknya dapat mengurangi efek rumah kaca tersebut. Karena pohon sendiri menghirup polusi dan mengeluarkan oksigen yang bermanfaat bagi pernapasan manusia dan hewan. \"Untuk mencapai target tersebut, pemerintah menggiatkan penanaman pohon di seluruh penjuru tanah air,\" ujarnya. Selain menggalakkan program penanaman pohon, lanjutnya, pemerintah juga melakukan moratorium (menghentikan sementara) penerbitan izin baru konservasi hutan alam primer dan lahan gambut, konservasi hutan serta penegakan hukum terhadap pembalakan hutan secara liar. \"Kebijakan  ini telah berhasil menurunkan laju deforestasi cukup drastis. Ini terlihat sejak tahun 1990 - 2000 mencapai angka tertinggi 3,5 juta hektar per tahun. Tahun 2000 hingga saat ini, laju deforestasi atau pengundulan hutam telah berkurang hingga 450 ribu Hektare per tahunnya,\" tukas Toni.(400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: