Sempat Bangkrut, Kini Raup Omzet Rp 200 Juta
COBAAN dalam menjalankan usaha itu bermacam-macam. Salah satunya adalah ditipu sampai bangkrut oleh teman sendiri. Tapi selama masih ada kemauan pasti ada jalan untuk bangkit dan sukses. If there’s a will, there’s a way. Pepatah lama ini yang dijadikan pemicu semangat bagi Aprianto Wibowo yang biasa dipanggil Apri dan tiga temannya. Apri memulai usaha ikan bakar kaki lima sejak 2003 bersama Posma Abraham, Johan Pangaribuan, dan Rendi Koeswara. Usaha ini terbetik ketika ia dan teman-temannya sedang menikmati menu ikan bakar di kedai Babe Lili di bilangan Gondangdia, Jakarta. Ide tersebut muncul setelah mereka menyadari bahwa di kota mereka tinggal, Bandung, belum ada warung ikan bakar seperti Babe Lili. “Kayaknya prospektif nih jualan ikan bakar di Bandung,” kenang Apri. Setelah kembali ke Bandung, ia dan teman-temanya pun bersepakat untuk membuka warung ikan bakar. Mereka sangat bersemangat menjalankan usaha ini, karena memiliki latar belakang dan ketertarikan yang sama. Mereka sama-sama mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Parahyangan dan sama-sama penggemar klub sepakbola Liverpool. Kecintaan pada Liverpool yang memiliki julukan The Reds inilah yang menginspirasi nama Reds Dipo untuk warungnya. Nama Dipo sendiri diambil dari alamat warung mereka di Jl. Diponegoro. Bermodal uang patungan sebesar Rp 2 juta, mereka membuka warung ikan bakar ala kaki lima di Jalan Diponegoro, tepatnya di depan Sky FM. Dalam waktu relatif singkat, karena kekhasan rasa dan asyik dijadikan tempat nongkrong, Reds Dipo sudah punya banyak pelanggan. Dari hanya dikerjakan empat orang, Reds Dipo kemudian memiliki 18 karyawan plus memiliki satu mobil pick up untuk penunjang operasional. (net)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: