Libatkan Tentara dan Brimob Cegah Warga Masuk Area Bahaya
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengklaim telah melakukan upaya maksimal untuk mencegah warga memasuki area berbahaya, radius lima kilo meter dari Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara,
Bahkan di berbagai tempat, kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, pihaknya bekerja sama dengan seluruh stakeholders terkait, telah melakukan penjagaan. Selain itu juga sosialisasi ke masyarakat, namun tetap saja masih ada warga yang memasuki area terlarang.
\"Mereka melewati jalur tikus untuk melewati penjagaan. Di sana banyak sekali jalan-jalan kecil untuk memasuki area berbahaya. Tapi kami akan memperketat penjagaan, dan warga pun tidak akan nekat lagi pascakejadian kemarin,\" ujarnya dalam jumpa pers di kantor BNPB, Jakarta, Minggu (2/2).
Sebagai bukti keseriusan membantu korban bencana letusan dan menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, saat ini kata Sutopo, terdapat 170 orang tim SAR gabungan.
Di antaranya 30 personil Kodim Karo, 35 Batalion 125/SMB, 41 pasukan Brimob, 20 petugas Basarnas, 10 petugas Satpol PP dan 34 relawan.
\"Mereka disiagakan berdasarkan rekomendasi PVBMG atas potensi bencana susulan,\" katanya.
Menurut Sutopo, BNPB mencatat sejak 23 - 30 Januari 2014, jumlah pengungsi korban letusan Gunung Sinabung telah bertambah 1.402 jiwa atau 343 kepala keluarga (KK). Dengan demikian warga yang mengungsi saat ini mencapai 30.117 jiwa atau 9.388 KK.
Penambahan jumlah pengungsi, kata Sutopo, berasal dari warga desa yang berada di luar zona bahaya. Mereka merasa khawatir dengan kondisi Gunung Sinabung yang hingga saat ini masih terus mengalami erupsi.(gir/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: