TAPD Bantah Terlambat

TAPD Bantah Terlambat

CURUP, BE - Bola panas penyebab keterlambatan pembahasan rancangan APBD tahun anggaran 2014 semakin melebar.  Menanggapi tudingan Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Rejang Lebong Yurizal M, BE keterlambatan pembahasan karena eksekutif terlambat menyampaikan berkas KUA dan PPAS dibantah keras Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Rejang Lebong Drs Sudirman. \"Tidak benar pembahasan RAPBD tahun 2014 karena kami terlambat menyampaikan, justru pada bulan Juli 2013 lalu telah kita sampaikan, sebenarnya kami eksekutif ini selalu siap melakukan pembahasan karena yang membuat jadwal agenda pembahasan itu badan musyawarah DPRD RL,\'\' tegasnya. Sudirman menegaskan, pihaknya memiliki bukti serah terima penyerahan berkas bahan pembahasan anggaran. \"Soal tidak sampai ke anggota badan anggaran itu kan teknis di sekretariat DPRD RL, masa kita yang harus mengantarkan ke rumah masing-masing anggota badan anggaran,\" katanya. Sebelumnya Yurizal menegaskan, alasan belum dibahasanya RAPBD tahun anggaran 2014 karena eksekutif belum menyampaikan bahan pembahasan anggaran.  Yurizal juga membantah keras jika tahapan pembahasan APBD tahun anggaran 2014 molor karena ada jadwal kunjunga kerja tambahan seluruh anggota komisi yang dipimpinnya. \"Tidak benar itu itu, kami kunjungan kerja pada tanggal 22-23 November 2013 sudah sesuai prosedur yang ada, persetujuan pimpinan bahkan didampingi staf sekretariat dewan. Soal tahapan pembahasan APBD yang molor itu karena memang eksekutif belum menyampaikan, perlu ditegaskan lagi hingga saat ini saya tidak menerima undangan rapat apalagi bahasan pembahasan KUA dan PPAS,\" tegasnya. Yurizal bahkan membantah pernyataan dirinya pada pemberitaan koran ini sebelumnya, yang menegaskan akan memboikot pembahasan APBD tahun anggaran 2014 hingga usulan pergantian sekretaris sekretariat dewan (Sekwan) Farid Abdullah oleh Bupati Rejang Lebong dikabulkan. \"Jika ada anggota dewan yang tidak mengakui, saya yang mengakui ikut menandatangani usulan pergantian Farid Abdullah, tetapi tidak untuk alasan boikot APBD, memangnya kami ini anak kecil. APBD itu saya tegaskan molor karena belum diajukan kepada dewan,\" ungkapnya. Sebelumnya Farid Abdullah mengungkapkan, penyebab lambatnya pembahasan APBD 2014 yang seharusnya selesai Desember 2013 ternyata sama sekali tidak dikerjakan oleh para wakil rakyat yang duduk di Badan Anggaran, karena Komisi III yang diketuai Yurizal ngotot ingin kunjungan kerja tambahan. Kunjungan kerja perlu jadwal karena nanti tidak bisa dipertanggungjawabkan, selanjutnya uang yang tidak digunakan karena lewat jadwal harus dikembalikan ke kas daerah.  \"Karena dewan lebih pilih kunker, jadwal pembahasan APBD 2014 yang seharusnya bisa segera dilaksanakan Januari 2014 untuk kegiatan pembangunan, tidak dibahas Desember. Tetapi Komisi III lebih memilih kunjungan kerja tambahan ke Solo dan Bogor selama 8 hari, sedangkan Badan Musyawarah tidak punya alasan untuk penjadwalan ulang, jika ada jadwal lain itu tidak melalui saya,\" katanya. Farid sebagai pelayanan wakil rakyat mengaku telah memberikan saran, agar anggota dewan bisa lebih mementingkan pembahasan APBD yang sudah menjadi tugas mereka sebelum tanggal 24 Desember 2013. \"Sekarang kapan lagi APBD mau dibahas, anggenda nasional Pemilu Legislatif 2014 kurang dari 100 hari lagi, anggota dewan yang ngotot salah saya yang dijadikan alasan tidak membahas anggaran daerah, padahal mereka pimpinan partai kok intelektualnya seperti itu, berhianat pada kewajiban mereka membahas anggaran,\" sesalnya. Sebelumnya, Yurizal yang juga anggota Badan Anggaran mengaku tidak ikut dalam rapat anggaran. Alasannya, anggota dewan sudah berulang kali mengirimkan surat kepada Bupati Rejang Lebong untuk dapat mengganti Sekretaris DPRD Rejang Lebong yang saat ini dijabat Farid Abdullah. \"Kalau Sekwan belum juga diganti, kita tidak akan bahas anggaran daerah,\" tegasnya. (999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: