I NYOMAN SUKADANA
Pegang Teguh Karmapala
Ramah dan mudah bergaul itulah kesan pertama yang tertangkap saat Bengkulu Ekspress mewawancarai sosok I Nyoman Sukadana. Pria kelahiran Surabaya 23 Agustus 1975 yang kini menjabat Administration and Finance Region Head Astra Motor Bengkulu itu pun berbagi kisah hidup dan prinsip kerja yang dijalani hingga mampu menapaki posisi saat ini. Tak terasa sudah 15 tahun Nyoman, sapaan akrabnya, telah bernaung di Astra Honda Motor. Karirnya di perusahaan sepeda motor pabrikan Jepang itu bukan didapat dengan cara instan.Tapi menapakinya dari bawah. Dimulai tahun 1998. Kala itu Nyoman yang baru menamatkan pendidikan strata 1 jurusan Ekonomi di Universitas Udayana Denpasar mengawalinya sebagai bookkeeper atau accounting di Astra Motor Denpasar. Keuletan dan ketelitiannya mengurus keuangan dan administrasi di Astra Motor Denpasar, membuat sejumlah jabatan sempat diamanahkan kepadanya. Seperti Budget, Kepala Gudang hingga menjadi Cash back Supervisor. Tepatnya, tahun 2012, Nyoman pun dipercayakan untuk menjadi Administration and Finance Region Head Astra Motor Bengkulu \"Selama bergabung di Honda saya baru bertugas di Honda Denpasar dan Bengkulu hingga saat ini,\" ungkap bapak dua anak ini. Ia pun menegaskan selama meniti karir di Honda, setiap tugas selalu dilaksanakannya dengan sungguh-sungguh dan penuh keikhlasan. Itu merupakan prinsip yang Nyoman selalu pegang teguh. Dasar filosofi yang diamalkan, tutur Nyoman, adalah Karmapala. Menurut pria yang hobi olahraga ini, Karmapala itu sendiri berarti apa didapat dapat sesuai dengan yang dikerjakan. Oleh karena itu ia selalu selalu melakukan pekerjaan sebaik mungkin karena ia meyakini hasil yang dicapai baik juga. Sekalipun terkadang hasil yang diraih tidak sesuai dengan yang diharapkan, namun akan tetap muncul kepuasan tersendiri jika telah mengerjakan pekerjaan dengan sungguh-sungguh. \"Dalam menjalani pekerjaan yang penting kita bekerja dengan sungguh-sungguh dulu. Masalah masalaha rejeki itu urusan belakang. Karena jika pekerjaan kita sudah bagus maka secara tidak langsung pasti rejeki itu akan mengikuti kita. Dan dalam menjalani pekerjaan ini kita jangan meminta banyak terlebih dahulu namun kita harus buktikan dulu bahwa kita mampu dan bisa,\" tutur suami dari Nyoman Sri Widhiari ini. Nyoman juga memahami betul jika membangun suasana kerja yang nyaman dan menyenangkan akan berdampak positif terhadap kinerja karyawan. Ini pula yang membuat Nyoman seakan tak bersekat dengan bawahannya. Bahkan, menurutnya karyawan Astra Honda Bengkulu bukan hanya menjadi bawahannya terkadang menjadi teman bahkan anaknya. Saking dekatnya dengan bawahan, masalah yang dibicarakan pun tak hanya soal pekerjaan tapi hingga masalah pribadi. \"Dengan tidak adanya jarak antara saya dan bawahan tersebut maka menurut saya proses kerja akan lebih efektif,\" jelas Nyoman. Dengan model pekerjaan yang diterapkan tersebut, maka bawahannya tidak sungkan untuk menemuinya. Diskusi pun menjadi cair sehingga akan lebih mudah dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Di sisi lain, walaupun terbilang baru sekitar 1 tahun di Bengkulu, Nyoman sudah menyukai daerah Bumi Raflesia. Bahkan jika dibandingkan dengan di Bali selama lebih dari 10 tahun ia lebih menyukai Bengkulu.Ini tak lepas dari kualitas masyarakat Bengkulu. Menurutnya di Bengkulu khususnya para pegawai Honda dalam menjalani pekerjaan tidak terfokus pada uang. Inilah yang menjadi berbeda dengan yang ada di luar sana yang sedikit saja langsung memikirkan timbal baliknya. \"Di Bengkulu belum terkontaminasi sehingga dalam menjalani pekerjaan mereka masih sungguh-sungguh. Berbeda dengan di luar telat satu jam saja pulang pasti mereka sudah menghitung lembur. Suasana seperti ini belum ada saya temukan,\" jelas Nyoman. Hal lain yang membuat dirinya mencintai Bengkulu adalah suasana kotanya yang jauh dari polusi dan kemacetan sehingga segala sesuatunya terasa mudah dan menyenangkan. Ia bisa kemana-mana tanpa harus khawatir terkena macet dan akan membutuhkan biaya yang besar. \"Di sini sudah lengkap, jika mau berbelanja sudah ada mall dan jika ingin nonton bioskop juga sudah ada, termasuk objek wisatanya juga banyak. Jadi saya merasa di Bengkulu ini sudah cukup,\" tutup Nyoman.(Ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: